INDOSPORT.COM - Fung Permadi tercatat merupakan salah satu tunggal putra terbaik Indonesia. Namun, meski sempat menjadi unggulan di Indonesia, siapa sangka dirinya justru memutuskan pindah kewarganegaraan dan malah berhasil meraih gelar juara China Open 1996.
Lahir di Purwokerto, tanggal 30 Desember 1967, Fung Permadi memiliki darah keturunan campuran Taiwan dan Indonesia. Berkat dukungan sang ibu, Fung lantas menggeluti olahraga bulu tangkis dengan masuk Perkumpulan Bulutangkis (PB) Tunas.
Selain dukungan sang ibu, Fung kecil rupanya memiliki ketertarikan dengan sosok dan prestasi Liem Swie King yang membuatnya serius untuk terjun langsung ke dunia bulu tangkis. Tidak berapa lama, dirinya pun sukses masuk ke PB Djarum Kudus ketika menginjak pendidikan sekolah menengah pertama (SMP).
Masuk PB Djarum Kudus, bakat Fung makin berkembang hingga berhasil menjadi salah satu tunggal putra terbaik Tanah Air pada masanya. Tercatat dirinya berhasil memenangkan berbagai kejuaraan seperti Canada Open 1990, German Open 1990, Polish Open 1990, dan Swiss Open 1993.
Sayang, prestasinya yang banyak itu tidak bisa membuatnya bertahan di Tanah Air. Pasalnya banyak bibit-bibit muda yang sukses menggeser peran Fung dalam karir bulutangkis di Indonesia sebut saja Hariyanto Arbi dan Marleve Mainaky.
Tak ayal, karena merasa dirinya tidak akan mendapat kesempatan untuk tampil mewakilkan Indonesia di beberapa kompetisi internasional membuat Fung nekad pindah kewarganegaraan. Pada akhirnya, Fung pun memutuskan untuk menjadi warga negara sekaligus atlet bulu tangkis Taiwan di tahun 1995.
Bersama negara Tirai Bambu, prestasinya justru makin gemilang. Tercatat Fung berhasil memenangkan berbagai kejuaraan seperti World Grand Prix finals 1996, Hong Kong Open 1996, US Open 1998, Chinese Taipei Open 1999, dan Korea Open 1999. Prestasinya itu bahkan sempat membuatnya meraih predikat sebagai peringkat dua dunia pada masanya.
Salah satu momen prestasi terbaiknya ialah ketika mengikuti China Open 1996. Di ajang kompetisi di mana Taiwan menjadi tuan rumah itu, Fung berhasil mendominasi sektor tunggal putra sekaligus mempersembahkan juara bagi negara barunya.
Pasalnya, usai memutuskan untuk gantung raket, pria yang kini berusia 51 tahun itu kembali ke Tanah Air dan diangkat sebagai pelatih PB Djarum hingga saat ini.