INDOSPORT.COM - Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) PBSI Jawa Timur, Wijanarko, menyayangkan penghentian audisi umum bulutangkis PB Djarum. Menurutnya, PB Djarum dan PT Djarum merupakan dua hal yang bertolak belakang.
PB Djarum merupakan klub yang sudah sejak lama menjaring atlet-atlet berbakat untuk dibina dan dilatih menjadi pebulutangkis kelas dunia. Penghentian audisi umum PB Djarum 2020 adalah imbas teguran dari KPAI yang menilai kegiatan ini sebagai eksploitasi produk rokok ke anak.
"Kami sangat menyayangkan desakan KPAI menghentikan program PB Djarum Foundation apalagi soal membubarkan audisi 2020 nanti. Jelas ini akan merugikan bagi regenerasi prestasi atlet Indonesia," kata Wijanarko, Senin (9/9/19).
Salah satu hal yang disayangkan Wijanarko adalah soal pembinaan di usia dini mengingat butuh waktu yang sangat lama untuk membina satu atlet untuk bisa bertarung di ajang internasional kelak.
Melihat hal seperti ini, Wijanarko sebagai ketua PBSI Jatim berharap agar pemerintah pusat, terutama Presiden Joko Widodo bisa turun dalam menyelesaikan masalah PB Djarum.
"Saya selaku ketua PBSI Jatim berharap pimpinan tertinggi dari negara ini bisa ikut campur karena bulutangkis bukanlah olahraga ecek-ecek. Bulutangkis adalah cabang satu-satunya bisa mengibarkan bendera merah putih di Olimpiade," pungkas Wijanarko.
Sekedar mengingatkan, PB Djarum bisa dibilang sudah banyak menelurkan atlet kualitas dunia, sebut saja Kevin Sanjaya yang sekaligus atlet kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur.