INDOSPORT.COM - Ketua Yayasan Lentera Anak, Lisda Sundari, memberikan respons berkelas terkait serangan warganet kepada pihak mereka mengenai persoalan dengan PB Djarum.
Seperti diketahui, akibat kritikan keras yang dilayangkan oleh YLA dan KPAI kepada PB Djarum pada akhirnya membuat pihak Djarum memutuskan untuk menghentikan audisi beasiswa bulutangkis pada tahun 2020.
Keputusan PB Djarum itu membuat banyak pihak warganet gusar hingga akhirnya menyerang KPAI dan YLA. Mereka bahkan menuding bahwa kedua lembaga tersebut salah kaprah dan membuat regenerasi atlet-atlet bulutangkis Indonesia bisa mandek di tengah jalan.
Pihak YLA pun telah memberikan pernyataan mengenai serang netizen tersebut.
"Ya, tidak apa-apa, karena kami sadar bahwa ini merupakan risiko dari perjuangan. Selama inikan masyarakat menganggap kalau ini biasa-biasa saja, bukan suatu masalah," katanya kepada redaksi berita olaharaga INDOSPORT, Senin (09/09/19).
"Bagi kami respon netizen tersebut sudah menunjukkan bahwa mereka sudah mulai waspada dengan isu ini. Tentu saja kami sadar kalau kami akan dihujat, tetapi masyarakat dan netizen akan belajar kalau ini adalah sebuah masalah," ujar Lisda Sundari.
Menurut Lisda, berkat kritikan yang mereka layangkan tersebut, kini PB Djarum mulai menaati peraturan yang berlaku. Contohnya seperti audisi bulutangkis di Purwokerto pada Minggu (08/09/19), anak-anak yang mengikuti audisi sudah tak lagi menggunakan t-shirt yang ada logo Djarumnya.
Jadi, menurut Lisda jika warganet meminta yayasannya untuk dibubarkan itu bukan masalah, karena itu merupakan bagian dari aspirasi masyarakat.
"Tetapi perlu diingat bahwa yayasan itu memiliki badan hukum, tidak bisa dibubarkan begitu saja, karena kami juga bukan melakukan yang salah, tetapi kami ingin menunjukkan bahwa ini merupakan suatu masalah," pungkasnya.
Sampai saat ini masalah antara KPAI, YLA dan PB Djarum belum menemukan titik temu.