INDOSPORT.COM - Mantan pebulutangkis ganda campuran Indonesia, Debby Susanto, menyayangkan jika PB Djarum benar-benar dilarang menyelenggarakan beasiswa bulutangkis.
Menurut Debby Susanto, hal itu akan berdampak pada regenerasi bulutangkis di Indonesia. Apalagi, pencarian bibit-bibit unggul atlet masa depan bisa dibilang bukan hal yang mudah.
"Sekarang kan cari regenerasi sulit, cari bibit-bibit saja sudah sulit. Ini kita dibantu nih, bagaimana caranya semua anak di pelosok itu punya kesempatan yang sama," ujar Debby kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT.
"Tapi dengan tidak adanya ini, agak susah pasti cari regenerasi. Harapannya, kalau memang sampai kejadian enggak boleh ada audisi atau apa pun itu saya harap KPAI sudah memikirkan bagaimana caranya cari bibit-bibit baru juga," sambungnya lagi.
Belum lama ini, PB Djarum memutuskan menerima hasil kesepakatan dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang mengharuskan mereka melepaskan atribut Djarum pada audisi tahun ini.
Langkah itu diambil sebagai jalan tengah dari polemik yang terjadi antara PB Djarum dengan KPAI. Pihak PB Djarum menerima hasil kesepakatan tersebut dan akan menerapkannya pada tiga seri audisi umum yang masih akan digelar tahun ini.
Sementara itu, mereka masih akan menggodok rancangan untuk pelaksanaan audisi umum tahun depan.
Debby Susanto sendiri sudah menjalani pembinaan dengan PB Djarum sejak 2006 silam. Salah satu prestasi tertinggi yang diraih oleh Debby adalah menjadi juara All England 2016 bersama Praveen Jordan.