INDOSPORT.COM - Pebulutangkis tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting sedang dihadapkan pada situasi yang sangat berat, di mana dia harus bisa mempertahankan gelar China Open yang sukses dimenangkannya tahun lalu.
Tahun 2018 lalu, secara mengejutkan Anthony Ginting tampil sebagai penguasa baru di turnamen yang digelar di Negeri Tirai Bambu setelah di partai final, ia menumbangkan unggulan satu asal Jepang, yakni Kento Momota.
Pebulutangkis 23 tahun tersebut berhasil menang dalam pertandingan dua gim langsung dengan skor akhir 23-21, 21-19 atas Momota untuk mengunci gelar Super 1000 perdana di sepanjang kariernya.
Lantas, seperti apa jalan terjal yang harus dilalui Anthony Sinisuka Ginting untuk setidaknya kembali bisa mencapai final China Open di tahun 2019?
Pada turnamen China Open 2019, Ginting ditempatkan di pool bawah pada undian dan sejauh ini ia masih sukses melaju ke babak kedua setelah mengalahkan wakil Jepang, Kenta Nishimoto dalam pertandingan rubber game, Rabu (18/9/19) kemarin.
Meskipun sukses melewati hadangan wakil Jepang, tugas berat berikutnya akan kembali dihadapi oleh Ginting. Apabila ia berhasil mengatasi perlawanan wakil India, Parupalli Kashyap di babak kedua, ia kemungkinan akan kembali bertemu dengan wakil India lainnya di perempatfinal.
Wakil India lainnya yang berpeluang ia hadapi di perempatfinal adalah tunggal putra yang sukses menyingkirkannya di Kejuaraan Dunia 2019 beberapa waktu lalu, yakni Sai Praneeth B.
Namun dengan satu syarat, jika wakil India tersebut bisa mengalahkan wakil tuan rumah, yakni Lu Guang Zu di babak kedua. Jika langkah Ginting sukses di perempatfinal, maka ia berpeluang menghadapi dua lawan tangguh di semifinal gelaran BWF World Tour Super 1000 tersebut.
Dua lawan tersebut tak lain dan tak bukan adalah Anders Antonsen atau Chou Tien Chen. Secara head-to-head dengan Chou, Ginting sukses menang 5 kali dan Chou menang 4 kali dalam 9 pertemuan terakhir mereka.