INDOSPORT.COM – Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) harus menerima imbasnya dari kegagalan para atletnya di ajang Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2019. Mereka memperoleh pengurangan lima kuota dari kompetisi individu untuk edisi tahun depan di Auckland, Selandia Baru.
Malaysia, sebelum Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2019, termasuk dalam 8 besar tim yang berhak mendapatkan 18 kuota maksimum di semua sektor, yakni empat di tunggal putra dan putri; tiga di ganda putra dan putri dan empat di ganda campuran.
Statusnya ini diperoleh menyusul keberhasilan mereka sebagai juara sekali pada tahun 2012 dan runner up tiga kali pada edisi 2009, 2016, dan 2017.
Akan tetapi status tersebut kini telah dilucuti lantaran gagal mencapai perempatfinal di edisi tahun ini. Mereka hanya finish peringkat sembilan atau runner-up Grup B, menyusul kekalahan mengejutkan 2-3 dari Hong Kong.
Dilansir dari laman The Star, hal ini membuat mereka mendapatkan pengurangan jatah lima kuota, yakni masing-masing tiga pemain di tunggal putra dan putri, dua pasang untuk ganda putra dan putri dan tiga pasang ganda campuran.
Pengurangan kuota ini menjadi sebuah tamparan bagi negara yang menjadi tuan rumah penyelenggara ketika kejuaraan tersebut pertama kalinya digelar pada 2009 silam.
Mereka harus merebut kembali status tim delapan besar agar kembali mendapat hak istimewa dan bisa mengirim tim secara maksimal pada edisi 2021 mendatang di China.
Ini merupakan kegagalan kedua tim junior Malaysia setelah di Kejuaraan Junior Asia bulan Juli lalu di China, mereka juga sudah tersingkir di babak penyisihan grup. Hal ini juga membuat Norza selaku Presiden BAM pun mengaku cukup kecewa dengan pencapaian atlet junior Malaysia.
Lebih dari itu, pengurangan kuota tersebut seolah menjadi sebuah sindiran karena mereka kalah dari musuh bebuyutan Indonesia yang berhasil meraih gelar pertama di Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis tahun ini.
Tim beregu Indonesia sukses membawa pulang piala Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2019 usai mengalahkan China 3-1 di partai final pada Sabtu (05/10/19).
Usai Kejuaraan Dunia sektor beregu, selanjutnya mulai Senin (07/10/19) hari ini, wakil Indonesia akan kembali berjuang di sektor perorangan.