INDOSPORT.COM – Tunggal putra asal Israel, Mischa Zilberman, menjadi sorotan dengan bertemu Anders Antonsen (Denmark) di babak pertama French Open 2019, Rabu (23/10/19). Pasalnya, ia datang dari negara yang sama sekali tidak populer dengan bulutangkis.
Dilansir dari Badminton Europe, Zilberman yang saat ini berada di peringkat 48 BWF telah menginjak usia 30 tahun. Meski begitu, semangatnya untuk menembus level yang lebih tinggi masih sangat besar. Ia berambisi menembus peringkat 35 besar dalam waktu dekat.
Pencapaiannya saat ini dapat dikatakan cukup impresif. Meski berpaspor Israel, Zilberman lahir di Rusia dan mulai memegang raket pada usia empat tahun. Dengan ketiadaan fasilitas latihan, ia belajar bermain bulutangkis dari sang ibunda yang merupakan mantan atlet.
Ketika memasuki turnamen senior, ia selalu mencoba untuk berlatih dengan metode yang berbeda. Ia pun tak jarang membawa tiga pemain sebagai sparring partner. Ia mengaku bahwa hal ini membuatnya berkembang dari waktu ke waktu.
Salah satu capaian terbaik dalam kariernya ialah dua kali tampil di Olimpiade. Ia sendiri sangat ingin kembali tampil di Olimpiade Tokyo 2020, yang mungkin akan menjadi yang terakhir dalam perjalanan kariernya.
Namun, menghadapi Antonsen di French Open 2019 jelas bukan pekerjaan yang mudah. Antonsen adalah penghuni lima besar peringkat BWF. Dengan usianya yang masih berusia 22 tahun, atlet Denmark ini menunjukkan potensi yang luar biasa besar.
Antonsen tahun ini menjuarai BWF Super 500 Indonesia Masters, medali emas European Games, dan runner-up BWF Super 1000 Indonesian Open. Tak hanya itu, pemain kelahiran 1997 ini juga meraih runner-up di BWF Super 300 Spain Masters.
Anders Antonsen sendiri juga merupakan salah satu rival terberat pebulutangkis andalan Indonesia, Jonatan Christie. Dilihat dari head-to-head, keduanya sama-sama meraih satu kemenangan dari dua pertemuan sepanjang karier mereka.