INDOSPORT.COM - Jonatan Christie, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, dan Praveen Jordan/Melati Daeva berpeluang memecahkan rekor 26 tahun lalu di French Open.
Mengirimkan empat wakilnya di semifinal turnamen bulutangkis French Open 2019, Sabtu (26/10/19), Indonesia harus puas hanya memiliki tiga wakil di final. Mereka adalah Jonatan Christie, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, dan Praveen Jordan/Melati Daeva.
Meski akhirnya gagal mewujudkan All Indonesian Final di sektor tunggal putra French Open 2019, pencapaian tiga wakil Indonesia sudah cukup untuk membuka peluang memecahkan rekor 26 tahun lalu alias prestasi tertinggi Indonesia di French Open.
Seperti diketahui, sebagai salah satu negara tersukses di kancah bulutangkis dunia, Indonesia justru tak memiliki catatan bagus di French Open. Tahun lalu saja, tak satu pun wakil tanah air yang bisa membawa peluang gelar juara.
Dalam 111 tahun gelaran French Open, Indonesia hanya mampu membawa total 23 gelar juara. Pencapaian paling bagus wakil-wakil Indonesia sendiri terjadi pada edisi 1993.
Kala tiga gelar juara French Open berhasil dibawa pulang ke Tanah Air oleh Hendrawan di sektor tunggal putra, Denny Kantono/Antonius Ariantho di ganda putra dan Aryono Miranat/Eliza Nathanael di sektor ganda campuran.
Setelah French Open 1993 itu, paling banyak Indonesia hanya mampu membawa pulang dua gelar juara. Seperti yang dilakukan edisi 2017. Lewat Greysia Polii/Apriyani Rahayu di ganda putri serta Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di ganda campuran.
Sebab itu, dengan melajunya Jonatan Christie, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon dan Praveen Jordan/Melati Daeva ke final French Open 2019 ini, maka peluang Indonesia untuk memecahkan rekor 26 tahun lalu, saat ini terbuka lebar.
Jika Jonatan Christie, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, dan Praveen Jordan/Melati Daeva bisa mengalahkan lawannya masing-masing, Indonesia akan sukses menyamai pencapaian tertinggi di tunamen berlabel BWF World Tour Super 750, French Open.