INDOSPORT.COM - Tunggal putra andalan Indonesia Anthony Sinisuka Ginting ternyata sudah lebih dari setahun puasa gelar juara bulu tangkis dunia, catatan yang kian buruk usai tersingkir di babak pertama Fuzhou China Open 2019, Selasa (5/11/19).
Anthony Ginting terakhir kali meraih gelar juara dunia pada ajang China Open 2018 (Super 1000) pada September tahun lalu.
Saat itu, Ginting sukses mengalahkan wakil Jepang Kento Momota dalam dua set langsung, yakni 23-21 dan 21-19. Hal tersebut menjadi sebuah capaian yang baik menjelang akhir tahun.
Sebelumnya, Ginting terakhir kali juga merebut gelar juara dunia usai memenangi gelaran Indonesia Masters 2018 (Super 500) pada Januari silam.
Ketika itu, Ginting sukses mengalahkan tunggal putra andalan Jepang, Kazumasa Sakai, dengan skor 21-13 dan 21-12 alias dua set langsung.
Akan tetapi pada 2019 ini, Ginting masih belum bisa mempersembahkan satu gelar juara pun untuk masyarakat Indonesia. Malah, catatan buruk itu sudah berjalan lebih dari setahun.
Terbaru, Anthony Ginting menjadi sorotan usai kalah di babak 32 besar melawan NG Ka Long Angus dua set langsung 18-21, 9-21 di Fuzhou China Open 2019 (November).
Hal tersebut menambah rentetan panjang puasa gelar juara dunia Ginting sejauh ini. Sebab, Ginting telah bermain sebanyak 18 turnamen di 2019.
Pada akhir Oktober, Ginting hanya bisa tampil hingga babak semifinal pasca kalah dari Chen Long (China) dengan skor 19-21 dan 18-21 di Yonex French Open 2019.
Lalu di pertengahan Oktober, Ginting kembali kandas di babak-babak awal kala bersua tunggal putra Prancis Brice Leverdez dengan skor 21-16, 19-21, dan 20-22 di Danisa Denmark Open 2019.
Saat Korea Open 2019 juga Ginting tak berdaya di babak 16 besar usai kandas dari Jan O Jorgensen (Denmark) dengan skor 21-17, 16-21, dan 13-21, akhir September.
Di Victor China Open 2019, Ginting mampu tampil hingga babak final. Tetapi, ia kandas dari Kento Momota dengan skor 21-19, 17-21, 19-21 saat pertengahan September.
Kemudian di Total BWF World Champioships 2019, Ginting juga kalah dari Sai Praneeth B (India) dengan skor 19-21, 13-21 di babak 16 besar (akhir Agustus).
Lebih lanjut Ginting tak berdaya di perempatfinal pasca kandas dari Kento Momota (13-21, 22-20, 15-21) pada ajang Daihatsu Yonex Japan Open 2019, akhir Juli.
Selanjutnya di Blibli Indonesia Open 2019 juga membuat Ginting tak berdaya ketika kalah dari Kantaphon Wangcharoen (Thailand) dengan skor 20-22, 21-11, 19-21 (pertengahan Juli).
Ginting sempat tampil sampai final di Crown Group Australian Open 2019. Namun kandas dari Jonatan Christie tiga set, yakni 17-21,21-13, 14-21 (awal Juni).
Lalu Ginting juga kalah di fase grup saat bermain di Total BWF Sudirman Cup 2019. Dirinya kalah dari Kento Momota dengan skor 17-21, 19-21 (akhir Mei).
Bahkan Ginting tak berdaya kala kandas dari Lin Dan(China) 23-25, 21-6, 12-21 di babak perempatfinal Barfoot & Thompson New Zealand Open 2019 (awal Mei).
Di Badminton Asia Championships 2019 (akhir April) juga Ginting kalah di babak 32 besar dari NG Ka Long Angus dengan skor 18-21, 21-18, 23-25.
Ginting sempat tampil sampai final pada Singapura Open 2019 (pertengahan April) tetapi kalah dari Kento Momota lagi 21-10, 19-21, 13-21.
Saat Celcom Axiata Malaysia Open 2019 (awal April), Ginting gagal di 32 besar dari Kenta Nishimoto (Jepang) dengan skor 21-18, 13-21, 21-23.
Pada Yonex Swiss Open 2019 (pertengahan Maret), Ginting terkapar di semifinal dari Shi Yu Qi (China) dengan skor 9-21, 17-21.
Bahkan sekelas All England 2019, Ginting juga kalah dari NG Ka Long Angus dengan skor 18-21, 21-13, 11-21, tepatnya di 32 besar (awal Maret).
Indonesia Masters 2019 yang sempat diraih Ginting tahun lalu juga tak bisa dipertahankan lagi, usai kalah dari Kento Momota di perempatfinal 9-21, 10-21 (akhir Januari).
Terakhir Ginting tak berdaya di Malaysia Masters 2019 (pertengahan Januari) pada babak perempatfinal melawan Chen Long dengan skor 11-21, 20-22.
Harapan terakhir Ginting untuk buka puasa gelar juara adalah pada Hong Kong Open 2019 yang berlangsung 12-17 November mendatang.