INDOSPORT.COM – Sering kalah secara menyakitkan dengan ‘skor Afrika’ dan bertanding di usia tak lagi muda nyatanya tak menjadi masalah bagi pebulutangkis tunggal putra asal Kanada, Jeffery Lam.
Jeffery Lam telah menjadi sorotan setelah pada dua turnamen telah menorehkan hasil buruk yakni mendapatkan skor Afrika alias skor tak lazim. Pada kompetisi Hong Kong Open 2019 lalu, ia harus ditaklukan Victor Svendsen (Denmark) dengan skor 2-21, 2-21 dalam 14 menit.
Sebelumnya ia juga mengalami hal serupa saat berhadapan dengan Ye Binghong (Malaysia), ia harus babak belur dalam dua game sekaligus, yakni dengan skor 5-21, 1-21, dalam pertandingan yang juga berlangsung selama 14 menit.
Hasil minor tersebut nyatanya tak dipermasalahkan oleh Lam . Ia bahkan menyadari resiko yang harus diterimanya tersebut, termasuk mengikuti serangkaian kompetisi dari kantong pribadinya lantaran memulai karier bulu tangkisnya diusia yang tak lagi muda.
“Sebelumnya ini hanya hobi saja. Tapi saat saya resign dari pekerjaan, saya mulai menyeriusi dan belajar bulutangkis dari pelatih saya tiga tahun lalu. Saya juga mendanai dirinya saya sendiri, ini terasa sulit namun sepadan karena saya memulai di usia yang tak lagi muda,” ujar Lam.
“Jika anda diizinkan untuk bermain diusia berapa pun maka lakukanlah yang terbaik, kekalahan adalah hal yang normal, dan setidaknya anda telah mencobanya,” tambahnya, dilansir dari laman BWF World Tour.
Meskipun rekornya tidak terlalu mengesankan, namun Lam telah mengikuti kompetisi bergengsi seperti International Challenge, International Series and World Tour di Russia, Belarusia and Macau.
Ia turut mengikuti turnamen di Austria, Selandia Baru, Vietnam, Mongolia, Russia, Jepang, Australia, Belanda, Macau dan Hong Kong pada tahun ini. Jeffery Lam juga berhasil memenangkan dua pertandingan di sektor tunggal dan ganda di semua turnamen tersebut.