INDOSPORT.COM - Pebulutangkis ganda putra Korea Selatan, Lee Yong-dae, mengakui bahwa Indonesia adalah lawan yang sulit untuk ditaklukkan.
Lee Yong-dae sudah beberapa kali berhadapan dengan wakil Indonesia dalam berbagai turnamen. Menariknya, Indonesia adalah lawan yang belum bisa ditaklukkan oleh Yong-dae ketika maju di ajang Asian Games.
"Eh omong-omong, saya maju Asian Games total tiga kali. Itu kalahnya sama atlet Indonesia semua lho. Pertamanya itu 2006 Doha Asian Games, saya kalah dari Luluk Hadiyanto/Alven Yulianto," ujar atlet berusia 31 tahun itu dilansir dari akun Youtube Korea Reomit.
"Selanjutnya di 2010 Guangzhou Asian Games, saya kalah dari Markis Kido/Hendra Setiawan. Terakhir di 2014 Incheon Asian Games, saya kalah dari Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan," sambungnya lagi.
Menurut Lee Yong-dae, para pebulutangkis Indonesia punya beberapa faktor kekuatan yang menakutkan. Kekuatan menakutkan itu terutama dimiliki oleh para pebulutangkis di sektor ganda.
"Wakil Indonesia paling pintar menembak kok yang tidak bisa ditebak. Jadi Indonesia ini pergelangan tangannya beda. Hmm bisa dibilang lentur sekali. Saya pikir apa ini efek cuaca gitu," kata Lee Yong-dae.
"Jadi net-play mereka luar biasa dan permainannya itu detail plus lembut banget. Sudah gitu powernya juga kuat. Drive-nya itu juga hebat sekali."
"Sudah gitu atlet Indonesia itu bawaannya tenang. Banyak atlet negara lain yang suka panas, justru pemain seperti itu nyerangnya enak. Tapi entah kenapa pemain Indonesia itu kalem banget, bahkan sampai selesai."
"Itu dia yang membuat saya bingung, mereka tidak memberi saya kesempatan untuk masuk dan mengacaukan permainan mereka," sambungnya lagi.
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo adalah wakil Indonesia terakhir yang dihadapi oleh Lee Yong Dae bersama partnernya Kim Gi Jung. Saat itu, Yong Dae/Gi Jung takluk dari Marcus/Kevin saat berlaga di babak 16 besar French Open 2019.