INDOSPORT.COM - Perjuangan tunggal putra Hong Kong, Lee Cheuk Yiu yang berjuang mengharumkan nama bangsa di tengah situasi mencekam menjadi sorotan media asing.
Hal itu diwartakan oleh media South China Morning Post yang dipublikasikan pada hari ini, Sabtu (23/11/19). Media itu menceritakan situasi mencekam yang terjadi selama Final Hong Kong Open 2019 berlangsung "Di antara gas air mata, demonstrasi, dna bom molotov, penggemar bulutangkis harus dipuji karena mendukung Lee Cheuk-yiu".
Bertanding di Hong Kong Coliseum, Lee Cheuk Yiu sukses mengalahkan wakil Indonesia Anthony Sinisuka Ginting dengan skor 22-20, 21-16 pada Minggu (17/11/19). Saat itu demonstrasi sedang berkecamuk di luar area pertandingan.
"Polisi menembakkan gas air mata pada pengunjuk rasa di Universitas Politeknik dalam salah satu pertempuran sengit yang terjadi sejak Juni," tulis South China Morning Post.
Tergambar jelas bagaimana tekanan yang harus dirasakan oleh Lee Cheuk Yiu saat itu. Bukan cuma para atlet bulutangkis saja yang merasa was-was.
Ditengah situasi negara yang tengah memanas, pihak penyelenggara Hong Kong Open 2019 memutuskan untuk tetap menggelar turnamen tersebut.
Pasalnya turnamen super 500 itu sangat penting bagi para pebulutangkis yang sedang mengejar poin sebelum BWF World Tour Finals berlangsung.