INDOSPORT.COM - Tim bulutangkis putra Indonesia akan berhadapan melawan Malaysia pada final beregu bulutangkis SEA Games 2019, berikut hitungan peluang juaranya.
Lolos otomatis dari perempatfinal dan bisa melewati Thailand di semifinal, tim putra Indonesia akan ditantang Malaysia di final bulutangkis SEA Games 2019, Rabu (04/12/19).
Melihat catatan Malaysia yang selalu menang sempurna di dua pertandingan sebelumnya, dalam skor 3-0, Tim Negeri Jiran jelas lawan yang paling sepadan buat Indonesia di bulutangkis SEA Games 2019 ini.
Mengandalkan tunggal putra Lee Zii Jia dan ganda putra Aaron Chia Teng Fong / Soh Wooi Yik, Malaysia sangat mungkin memupus harapan Indonesia meraih medali emas dalam nomor berebu putra bulutangkis SEA Games 2019.
Untuk itu, berikut INDOSPORT akan mencoba menerka peluang Indonesia untuk bisa meraih juara dan mendapatkan medali emas, berdasarkan catatan pemain yang kemungkinan saling berhadapan.
Berpotensi Terjadi Lima Pertandingan
Jika melihat strategi pelatih di pertandingan sebelumnya, kemungkinan laga Jonatan Christie vs Lee Zii Jia akan menjadi pembuka pertarungan Indonesia vs Malaysia.
Dengan status sebagai unggulan negara masing-masing di sektor tunggal putra, Jonatan Christie rasanya masih pantas untuk diunggulkan menang.
Berbekal peringkat yang jauh lebih baik, di peringkat enam, berbanding peringkat 14 milik Lee Zii Jia. Pria yang akrab disapa Jojo itu juga punya keunggulan head to head dominan, 4-0.
Bahkan di antara empat kemenangan Jojo itu, dua diantaranya diciptakan pada tahun ini, dalam dua set langsung. Untuk itu kemungkinan poin pertama akan dengan mudah didapat Indonesia dari Malaysia.
Di pertandingan kedua, pertarungan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto vs Aaron Chia Teng Fong Soh Wooi Yik akan menghiasi lapangan the Muntinlupa Sports Complex, Metro Manila, Filipina.
Di laga inilah kemungkinan Malaysia bisa mencuri poin dari Indonesia. Sebab meski kalah ranking, Aaron Chia Teng Fong Soh Wooi Yik justru memiliki keunggulan head to head dari Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Selanjutnya di poertandingan ketiga dengan mudah kemungkinan Anthony Ginting akan bisa melewati Soong Joo Ven. Peringkat yang terpaut jauh, Anthony Ginting peringkat delapan dan Soong Joo Ven di peringkat 62 membuat di atas kertas Ginting harusnya bisa menang mudah.
Meski sempat harus melewati Soong Joo Ven dengan sulit dalam satu-satunya pertemuan. Namun catatan tahun 2015 itu rsannya tak akan kembali berulang esok hari, di saat Anthony Ginting kemungkinan akan dengan mudah menyumbangkan poin untuk Indonesia.
Jika perhitungan di atas benar terwujud, maka mau tak mau pertandingan keempat harus dimainkan. Bakal terjadi pertarungan Wahyu Nayaka/Ade Yusuf vs Ong Yew Sin/Teo Ee Yi.
Melihat peringkat kedua pasangan di rangking BWF (27 dan 19) yang tak berbeda jauh, pertandingan seru sangat mungkin terjadi nanti.
Secara head to head. keduanya juga kini berimbang dalam angka 2-2. Sehingga menjadi sulit untuk menentukan mana di antara mereka yang akan memenangi pertandingan nanti.
Wahyu Nayaka/Ade Yusuf memang masih memiliki peluang untuk menang, namun bukan tak mungkin Ong Yew Sin/Teo Ee Yi bisa membuat poin menjadi imbang dan memaksakan pertandingan kelima untuk dimainkan.
Jika set kelima harus dimainkan, angin kemenangan rasannya akan berhembus buat Indonesia. Sebab Indonesia dengan Shesar Hiren Rhustavito hanya akan berhadapan dengan Lim Chong King.
Tanpa mengecilkan kemampuan Lim Chong King, latar belakangnya yang merupakan pemain ganda, kemungkinan akan membuat Shesar Hiren Rhustavito bisa menang tanpa perlu berjuang ekstra keras.
Meski begitu, kewaspadaan juga patut diusung Shesar, sebab ketika mulai dipercaya turun di sektor tunggal putra, Lim Chong King mampu membuktikan kualitasnya dengan meraih satu gelar juara di tahun 2019 ini di ajang Hellas Open.
Pada akhirnya, dengan pengalaman dan level yang sudah teruji, besar kemungkinan Shesar Hiren Rhustavito akan menyudahi perlawanan Lim Chong King. Untuk kemudian membawa Indonesia mengatasi Malaysia dan meraih medali emas sektor beregu putra SEA Games 2019.