INDOSPORT.COM - Bintang tenis asal Spanyol Rafael Nadal, kembali memantapkan dominasinya sebagai Raja Tanah Liat dengan memenangkan Prancis Terbuka untuk yang ke-12 kalinya, Juni 2019 silam.
Ada satu hal yang menarik perhatian ketika Nadal bertanding. Pada pertandingan final tunggal putra itu, petenis bernama lengkap Rafael Nadal Parera tersebut terlihat mengenakan jam tangannya yang paling mahal, yaitu sebuah arloji berwarna oranye edisi terbatas, Richard Mille, RM27-03.
Bukan main, arloji oranye yang dikenakan pada tangan kanan petenis kidal tersebut pun menjadi sorotan lantaran harganya yang terbilang sangat mahal, yakni 725.000 dolar AS (sekitar 10 miliar rupiah), menurut majalah Forbes.
Harga fantastis tersebut diperkirakan bisa untuk membeli pemain termahal Liga 1, Xandao. Pemain dari klub Persija Jakarta itu memiliki nilai pasaran sekitar Rp10 miliar juga, berdasarkan data dari Transfermarkt.
Richard Mille hanya memproduksi 50 buah edisi RM27-03 itu. Fitur yang paling mengesankan adalah beratnya yang ringan (hanya 20 gram atau 0,7 ons), namun konstruksi yang tahan lama- dapat menahan gaya gravitasi 5.000Gs.
Dilansir SCMP, pada sebuah kesempatan, petenis yang sudah sepuluh kali memenangi Grand Slam itu pernah mengatakan kepada Tom Perrotta dari The Wall Street Journal bahwa pada awalnya dirinya ragu menggunakan jam tangan tersebut.
“Pada mulanya ada sedikit transisi, kami harus bekerja bersama untuk menyesuaikan semuanya dengan pergelangan tangan saya. Rasanya seperti kamu tidak menggunakan apa-apa. Rasanya seperti jam itu bagian dari kulit saya,” kata Nadal.
Menurut Perrotta, petenis kelahiran 3 Juni 1986 itu telah kehilangan dua jam tangan Richard Mille yang dicuri, satu kemudian ditemukan, dan hampir kehilangan ketiga kalinya ketika sesama pemain menemukan miliknya, di ruang ganti.
Nadal memang tidak asing dengan dunia jam tangan kelas atas tersebut. Sebelumnya pada Prancis Terbuka 2015, Nadal mengenakan RM27-02 seharga 775.000 dolar AS. Pada 2010 ia memakai arloji Richard Mille lain senilai 500.000 dolar AS.
Penulis: Reynold Atagoran