Organisasi Olahraga Terbaik 2019 Pilihan INDOSPORT: PBSI

Kamis, 26 Desember 2019 18:00 WIB
Penulis: Matheus Elmerio Giovanni | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© sports.sindonews.com
Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) merupakan organisasi yang memang rajin menyumbang prestasi membanggakan untuk Indonesia. Copyright: © sports.sindonews.com
Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) merupakan organisasi yang memang rajin menyumbang prestasi membanggakan untuk Indonesia.

INDOSPORT.COM - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) merupakan organisasi yang memang rajin menyumbang prestasi membanggakan untuk Indonesia khususnya di tahun ini, itulah alasan mereka pantas disebut Organisasi Terbaik 2019.

Ya, berbagai prestasi telah mereka sumbangkan untuk bulutangkis Indonesia baik itu di level senior seperti BWF World Tour atau juga level junior. Dari tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri hingga ganda campuran, semua berlomba memberi yang terbaik untuk bendera merah putih.

Berulang tahun ke-68 pada tanggal 5 Mei 2019 kemarin, PBSI tentu sudah bisa dianggap sebagai salah satu organisasi induk olahraga yang cukup tua dan matang. Hal itu diamini oleh Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto.

"Usia 68 tahun adalah usia yang cukup matang bagi sebuah organisasi. Mudah-mudahan PBSI menjadi organisasi yang kuat dan solid baik dalam pembinaan maupun prestasi," ujar Budiharto di situs resmi badmintonindonesia.org.

Budiharto juga sempat menjelaskan tiga target yang diinginkan oleh PBSI dalam menginjak usia ke-68 sebagai organisasi bulutangkis Indonesia. Yaitu juara Piala Sudirman, Kejuaraan Dunia dan meloloskan sebanyak mungkin pemain ke Olimpiade 2020.

Dengan para bakat yang dimiliki oleh bulutangkis Indonesia saat ini sebenarnya harapan tersebut tak muluk. Mereka punya sederet para pemain top dan unggulan baik itu putra dan juga putri.

Untuk para pemain putra yang diandalkan sepanjang tahun ini ada Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Shesar Hiren Rhustavito, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Fajar Alfian, Muhammad Rian Ardianto, Tontowi Ahmad, Praveen Jordan dan Hafiz Faizal.

Sementara pemain putri diisi ole Gregoria Mariska Tunjung, Fitriani, Greysia Polii, Apriyani Rahayu, Ni Ketut Mahadewi Istarani, Melati Daeva Oktavianti, Gloria Emanuelle Widjaja dan Winny Oktavina Kandow.

Lantas bagaimana ketiga target yang diungkapkan oleh PBSI di sepanjang tahun 2019 di usia mereka ke-68 ini? Berikut INDOSPORT akan membahasnya.

3 Target Pencapaian PBSI Sepanjang Tahun 2019

Piala Sudirman 2019, Kejuaraan Dunia Bulutangkis hingga pengiriman atlet sebanyak mungkin ke Olimpiade 2020 menjadi target yang ingin dicapai oleh PBSI di sepanjang tahun 2019 ini.

Kita bahas satu per satu, mulai dari Piala Sudirman 2019, turnamen kancah internasional yang dihelat tak lama dari perayaan ulang tahun PBSI tanggal 5 Mei 2019 kemarin. Piala Sudirman dihelat tanggal 19 Mei sampai 26 Mei 2019.

Secara tim, Bulutangkis Indonesia mengawali perjalanan di Piala Sudirman dengan cukup mulus di babak grup. Mereka mampu memuncaki klasemen Grup 1B yang dihuni oleh lawan yang cukup sulit, yaitu Denmark dan Inggris.

Di babak perempatfinal Piala Sudirman 2019, tim bulutangkis Indonesia juga berhasil menang dengan skor 3-2 dari Chinese Taipei. Mereka pun berhasil melaju hingga babak semifinal.

Tapi di babak 4 besar itulah kita harus terhenti. Tim Indonesia bertemu dengan negara kuat seperti Jepang, dan harus takluk dengan skor 3-1. Kento Momota yang mengalahkan Anthony Ginting seolah menjadi pemupus harapan Indonesia ke babak final Piala Sudirman.

Setelah itu, pada tanggal 19 sampai 25 Agustus 2019, PBSI yang juga menargetkan gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 harus puas dengan hanya Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang mampu medali emas di nomor ganda putra.

Tapi Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu juga patut diapresiasi, mereka berhasil meraih medali perunggu. Yaitu terhenti di semifinal Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 masing-masing untuk nomor ganda putra dan ganda putri.

Sementara untuk mengirimkan kontingen ke Olimpiade 2020 mendatang, maksimal hanyalah 10 wakil yang diperbolehkan dari setiap negara. Untuk nomor tunggal, atlet yang dikirimkan harus masuk ranking 16 besar.

Sedangkan untuk nomor ganda, atlet yang dikirimkan harus masuk ranking 8 besar. Jika sebuah negara tak punya atlet di peringkat 8 besar atau 16 besar, negara tersebut boleh mengirimkan satu wakil asalkan peringkatnya masuk 38 besar dunia.

Jika melihat ganda putra, nampaknya Kevin Sanjaya/Marcus Gideon yang di puncak ranking BWF diikuti oleh Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang ada di 5 besar juga berpeluang besar untuk mewakili Indonesia.

Sementara untuk ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu juga berpeluang dan memenuhi syarat karena mereka berada di peringkat ke-5 ranking BWF.

Untuk tunggal putra, nampaknya PBSI tak perlu pusing karena bisa mengirimkan dua wakil sekaligus yang merupakan unggulan yakni Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting. Keduanya berada di peringkat ke-7 dan ke-8 ranking BWF saat ini.

Tunggal putri yang sedikit meredup juga memenuhi syarat dengan Gregoria Mariska Tunjung saat ini bertengger di urutan ke-16 dunia. Syarat minimal dipenuhi Gregoria, yaitu harus 16 besar ranking BWF untuk ke Olimpiade 2020 mendatang.

Ganda campuran nampaknya sudah dipastikan satu slot untuk pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang ada di peringkat ke-6 ranking BWF.

Bisa dipastikan PBSI bisa memenuhi target mereka yang satu ini, yaitu mengirimkan sebanyak mungkin wakil ke cabor bulutangkis di Olimpiade 2020. Yaitu angka maksimal, 10 wakil dari 5 nomor bulutangkis, dari tunggal putri, tunggal putra, ganda putri, ganda putra dan ganda campuran.

Tapi semua masih bisa berubah karena PBSI sendiri mengungkapkan akan terus melihat ranking tertinggi dari para atlet bulutangkis Indonesia di ranking BWF. Oleh karena itu, turnamen BWF World Tour di awal tahun 2020 sangatlah penting.

"Indonesia Masters 2020 menjadi salah satu turnamen penting untuk dimanfaatkan para atlet mengumpulkan poin jelang Olimpiade 2020. Jadi, mau tidak mau, mereka harus berjuang di Indonesia Masters nanti, supaya bisa ikut Olimpiade," ucap Budiharto dalam acara konferensi pers Indonesia Masters 2020 di Jakarta, pada akhir November lalu.

Di SEA Games 2019, bulutangkis juga menyumbang total 7 medali untuk Indonesia. Dengan rincian 3 medali emas, 2 medali perak dan 2 medali perunggu.

3 medali emas didapat dari nomor ganda putri yang diwakili oleh Greysia Polii/Apriyani Rahayu, ganda campuran oleh Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan tim putra. Sementara 2 medali perak didapat dari tunggal putri diwakili Ruselli Hartawan dan tim putri.

Melihat berbagai prestasi yang telah ditorehkan oleh para atlet bulutangkis, PBSI tentu menjadi organisasi yang harus ditiru dan dicontoh oleh semua induk federasi olahraga di Indonesia. Mereka pantas mendapat penghargaan Organisasi Terbaik 2019.