INDOSPORT.COM - Pebulutangkis India, Pusarla V. Sindhu, mengakui perjalanan menuju panggung utama Olimpiade Tokyo 2020 akan sangat terjal.
Usai Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019, PV Sindhu memang harus menerima kenyataan pahit karena ditinggal pelatihnya ke klub bulutangkis yang berada di Chinese Taipei.
Kepergian sang pelatih berdampak banyak bagi PV Sindhu, karena setelah Kejuaraan Dunia, tunggal putri andalan India tersebut mengalami penurunan performa yang sangat signifikan dan tak lagi pernah memenangi sebuah turnamen.
Akibatnya, peringkatnya di klasemen 'race to Tokyo' pun stag dan tak beranjak bahkan kini ia terancam oleh bocah ajaib berusia 17 tahun, yakni An Se-young, dengan jarak poin yang tidak jauh darinya di peringkat ketujuh.
Walaupun berharap bisa mencontoh pegulat India Sushil Kumar yang bisa mendapatkan dua medali Olimpiade, PV Sindhu lebih berujar kalau hanya memikirkan langkah demi langkahnya saat ini.
"Sushil telah melakukan dengan sangat baik untuk negara dan saya berharap dan berharap bahwa saya juga melakukannya dengan baik dan mendapatkan medali di Tokyo," katanya.
"Tidak pernah terlintas dalam pikiran saya di mana saya memikirkan orang lain. Ini adalah langkah demi langkah bagi saya. Jadi, Saya perlu berlatih keras dan memberikan yang terbaik," ujar PV Sindhu dikutip dari media outlookindia.com.
Meskipun perjalanan menuju Olimpiade Tokyo 2020 tidaklah mudah, PV Sindhu mengaku akan berfokus lebih dulu pada dua turnamen terdekat seperti Malaysia Masters dan Indonesia Masters 2020.
"Semua itu tidak akan mudah, kali ini pada 2020, kami mulai dengan Malaysia dan Indonesia di Januari dan turnamen itu berlangsung karena ada beberapa lagi untuk kualifikasi Olimpiade. Semua turnamen akan penting bagi kami," pungkas PV Sindhu.