INDOSPORT.COM – Tajuk Perang Dunia III tengah ramai diperbincangkan di jagat maya. Rupanya, hal ini juga sempat mengganggu jalannya agenda olahraga, salah satunya adalah turnamen bulutangkis Iran Fajr International Challenge 2020.
Perang Dunia III menjadi topik hangat paska tewasnya kepala pasukan elite Iran, Qasem Soleimani, yang digadang-gadang berhubungan dengan krisis Iran dan Amerika Serikat, yang saat ini dipimpin Presiden Donald Trump.
Padahal, Iran sendiri saat ini tengah dalam persiapan menggelar turnamen bulutangkis bertajuk Fajr Badminton International Challenge ke-29, yang akan dilangsungkan pada 4-8 Februari 2020 mendatang.
Indonesia sendiri turut ambil bagian dalam turnamen tahunan yang dikhususkan pada pemain usia muda tersebut. Sehingga, ramainya pemberitaan Perang Dunia III di Iran menuai kekhawatiran PBSI.
Kasubid Hubungan Internasional PBSI, Bambang Roedyanto alias Koh Rudy pun mengungkapkan kekhawatirannya melalui cuitan di akun Twitter @RudyRoedyanto.
Iran IC: bkl sepi nih krn ada ancaman perang... yg ikut bisa banjir point...
— Rudy R (@RudyRoedyanto) January 6, 2020
“Iran IC: bakal sepi nih karena ada ancaman perang, yang ikut bisa banjir poin,” ungkapnya.
Hal ini tentu akan sangat disayangkan kontingen Indonesia, mengingat pada gelaran Fajr Badminton International Challenge tahun lalu, Indonesia keluar sebagai juara umum.
Pasangan Adnan Maulana/Ghifari Anandaf Prihardika meraih juara pertama ganda putra, disusul Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yacob di posisi kedua, dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin di peringkat ketiga.
Di nomor ganda putri, pasangan Nita Violina Marwah/Putri Syaikah juga meraih medali emas, serta dari nomor tunggal putri, Choirunnisa juga membawa pulang medali perak.