INDOSPORT.COM - Merasa diperlakukan tidak adil oleh Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM), para pelatih murka dan angkat bicara.
Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) diketahui telah ramai melakukan pemecatan pelatih usai melakukan pertemuan dengan Komite Pelatihan dan Kepelatihan pada Jumat (3/1/20) lalu.
Bahkan dua pelatih, Tey Seu Bock dan Rosman Razak telah menjadi dua di antara pelatih yang dipecat BAM, tapi masih dipertahankan lantaran belum ditemukan pelatih pengganti.
Setidaknya dua pelatih tersebut akan bertahan di BAM sampai Olimpiade Tokyo 2020 berakhir yaitu pada 24 Juli sampai dengan 9 Agustus 2020 mendatang.
Namun, pelatih lain yang tak ingin namanya disebut merasa keputusan BAM sangat-sangat tidak adil dan menilai kinerja berdasarkan KPI sangat tidak masuk akal.
"Bagaimana BAM menilai KPI kami (Indeks Kinerja Utama)? Beberapa pelatih tidak perlu berbuat banyak karena mereka sudah memiliki pemain kuat yang dapat memberikan hasil, sementara beberapa tidak," ujar pelatih yang tak ingin disebutkan namanya dikutip dari media News Strait Times.
"Tentu saja kita semua menginginkan hasil, tetapi pada akhirnya kita harus realistis. Kami hanya bisa bekerja dengan para pemain yang kami miliki dan berharap yang terbaik," pungkasnya,
Hal tersebut membuat situasi di timnas bulutangkis Malaysia memanas. Padahal, Kualifikasi Piala Thomas-Uber 2020 akan segera bergulir pada Februari mendatang. Akankah mereka dapat sesegera mungkin menyelesaikan problem pelik ini?