INDOSPORT.COM - Jonatan Christie kembali gagal berbicara banyak di Indonesia Master 2020, setelah sebelumnya juga tampil tak meyakinkan di Malaysia Master. Ada apa?
Menjadi salah satu harapan tunggal putra Tanah Air untuk meraih gelar juara di Indonesia Master 2020, Jonatan Christie akhirnya hanya bisa melaju hingga babak perempatfinal.
Pebulutangkis yang akrab disapa Jojo itu tersingkir dari tunggal putra Denmark Anders Antonsen, melalui pertandingan tiga set 14-21, 21-10 dan 12-21.
Jika melihat kualitas Anders Antonsen sebagai lawan, kekalahan Jonatan Christie memang masih sangat bisa dimaklumi. Sebab pebultangkis 22 tahun itu datang ke Indonesia Master sebagai unggulan keempat, status yang lebih baik dari Jonatan Christie yang hanya unggulan keenam.
Namun bagaimanapun kekalahan, Jonatan Christie tetaplah sebuah hal yang menyesakan buat publik bulutangkis Indonesia. Karena dalam dua turnamen BWF World Tour yang dilaluinya musim 20202 ini, Jonatan Christie harus tersingkir di babak perempatfinal.
Ada Apa dengan Jonatan Christie?
Penampilan kurang meyakinkan Jonatan Christie sebanrnya mulai terlihat di BWF World Tour Final 2019. Kala itu hanya sekali dirinya menang dari tiga pertandingan di fase grup.
Kala itu melawan, tunggal putra bulutangkis papan atas dunia, Jonatan Christie tampak kewalahan. Sehingga terpaksa bertekuk lutut hanya dalam pertarungan dua set.
Tampaknya masalah itu juga yang terbawa oleh Jonatan Christie hingga ke awal tahun 2020 ini. Sebab baik itu di Malaysia Master maupun Indonesia Master, Jonatan Christie masih tetap bisa tampil meyakinkan kala bersua lawan yang kualitasnnya ada di bawahnya.
Tetapi ketika sudah harus menghadapi lawan yang relatif seimbang atau ada di atasnnya, Jonatan Christie mulai kehilangan fokus.
Melawan Ng Ka Long Angus di perempatfinal Malaysia Master 2020, Jonatan Christie takluk dalam tiga set 21-15, 12-21 dan 18-21. Setelahnya di Indonesia Master, seperti disebutkan sebelumnya, giliran Anders Antonsen yang mengkandaskan pebulutangkis 22 tahun itu dalam tiga set.
Sama-sama kalah di perempatfinal dan dalam tiga set, jika melihat apa yang ditunjukan Jonatan Christie di pertandingan itu, cukup terlihat bahwa tunggal putra andalan Indonesia tersebut masih bermasalah dalam hal fokus. Disaat kualitas teknik sebenarnya bisa mengimbangi sang lawan.
Dalam beberapa kali pernyataannya, Jonatan Christie pun terang-terangan memang mengakui dirinya sering melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan, hingga akhirnya menelan kekalahan.
"Saya tidak bisa cepat ambil keputusan untuk main apa. Saya sudah tahu harus unggul di bola depan, tapi berapa kali maunya dorong bola terus, padahal kalau penempatan bola biasa, ada kemungkinan pengembalian lawan out (keluar)," terang Jonatan Christie usai kalah dari Ng Ka Long Angus di perempatfinal Malaysia Master 2020.
Begitupun di Indonesia Master 2020. Usai kalah dari Anders Antonsen, Jonatan Christie menjelaskan bahwa banyak keraguan dalam dirinya di pertandingan itu. Banyak startegi ang sebenarnya sudah disipakan dalam latihan, tak bisa dijalankannya dengan baik di atas lapangan karena ragu-ragu.
Tetapi pada akhirnya, apapun yang dialami Jonatan Christie saat ini, perjuangannya di atas lapangan harus tetap mendapatkan apresiasi tinggi dari publik bulutangkis Indonesia. Karena itulah yang dibutuhkan Jonatan Christie saat ini, agar dirinya bisa bangkit dan meraih prestasi membanggakan untuk Indonesia di turnamen BWF World Tour selanjutnya.