INDOSPORT.COM - Penggunaan kok sintetis atau shuttlecock bulutangkis yang akan mulai diterapkan pada tahun 2021 dikhawatirkan akan memunculkan banyak masalah. Apa saja?
Organisasi Bulutangkis Dunia (BWF) diketahui akan mulai menggunakan kok sintetis di seluruh turnamen bulutangkis internasional pada tahun 2021 mendatang.
Induk organisasi olahraga bulutangkis tersebut mengatakan telah berkolaborasi dengan perusahan perlengkapan olahraga asal Jepang, Yonex untuk mengembangkan kok versi sintetis, yang digunakan dalam tiga turnamen internasional tahun lalu.
Namun, penggunaan kok sintetis tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan masalah di dunia bulutangkis di masa mendatang.
Dilansir dari situs olahraga News Straits Times, berikut INDOSPORT sajikan 4 alasan kok sintetis dapat memunculkan masalah bagi pebulutangkis:
1. Hanya cocok untuk pemain bertipe menyerang
Legenda bulutangkis Malaysia, Rashid Sidek menyebut kalau penggunaan kok sintetis hanya akan cocok untuk pebulutangkis bertipe menyerang dan tidak cocok untuk pebulutangkis yang merupakan pemain bertahan atau banyak memainkan rally-rally panjang.
2. Menghilangkan identitas
Sebagai Kepala Pelatih Akademi Bulutangkis, Rashid Sidek juga menyebut kalau penggunaan kok sintetis akan menghilangkan identitas bulutangkis, karena bulutangkis biasanya identik dengan bulu Angsa bukan sintetis.
3. Tidak jauh lebih baik dari kok bulu
Mantan pemain bulutangkis Malaysia, Joanne Quay menyebut kalau penerbangan Kok yang terbuat dari bulu Angsa jauh lebih baik daripada bulu sintetis.
4. Timbulnya persepektif baru yang mengkhawatirkan