INDOSPORT.COM - Gara-gara virus Corona, Singapura akhirnya resmi melakukan larangan terhadap pengunjung berpaspor China, bagaimanakah nasib pemain Negeri Tirai Bambu di Olimpiade Tokyo 2020?
Virus Corona diketahui telah ditetapkan oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) sebagai status darurat global setelah wabah virus tersebut menyebar di 18 negara yang ada di dunia seperti Jerman, Jepang, Vietnam, Singapura, hingga Amerika Serikat.
Sampai dengan Jumat (31/01/20) kemarin sudah terdapat 7.834 kasus di berbagai negara, termasuk 7.736 di China dan sudah 213 nyawa yang terenggut akibat virus mematikan ini.
Negara Singapura pun sudah mengambil tindakan tegas untuk mencegah kasus virus Corona kian bertambah di Negeri Singa tersebut dengan melarang seluruh pengunjung berpaspor China beserta pendatang yang baru saja mengunjungi Negeri Tirai Bambu dalam waktu dekat masuk ke Singapura mulai Minggu (02/02/20) dinihari mendatang.
Padahal dilansir dari Twitter akun @BadmintonTalk, turnamen Singapore Open 2020 yang akan diselenggarakan pada 7-12 April merupakan turnamen BWF World Tour terakhir yang menjadi bagian dari 'race to Tokyo'.
SGP Open yang akan dihelat pd tgl 7-12 April adalah turnamen BWF World Tour terakhir yang menjadi bagian dari Race to Tokyo.
— Badminton Talk (@BadmintonTalk) January 31, 2020
Meskipun kasus Wuhan #CoronaVirus di Singapura aman terkendali, namun ini bisa merugikan atlet China bila tidak ada perubahan.#SingaporeOpenSuper500
Tentunya, jika Singapura tidak mengubah kebijakan mereka tentang pelarangan tersebut, maka hal ini akan menjadi kerugian tersendiri bagi para pebulutangkis China yang sedang memperjuangkan posisinya di Olimpiade Tokyo 2020 mendatang.
Apalagi turnamen Singapore Open 2020 merupakan bagian dari gelaran BWF World Tour Super 500 yang setidaknya akan memberikan poin penting untuk menjaga asa tampil di Olimpiade Tokyo 2020 bagi pemain China.