INDOSPORT.COM - Jonatan Christie menorehkan catatan buruk di Badminton Asia Team Championships (BATC) 2020 dengan menelan kekalahan seperti yang sering dialaminya setiap bermain di Turnamen beregu. Hantu kekalahan tersebut seolah tak pernah berhenti mendatangi Jojo saat turun bermain beregu.
Tim bulutangkis beregu putra Indonesia sukses membawa pulang gelar juara Badminton Asia Team Championships, setelah mengalahkan Malaysia di pertandingan final. Namun keberhasilan tersebut sedikit ternoda dengan kekalahan pebulutangkis tunggal putra, Jonatan Christie.
Dengan nama besarnya, pria yang akrab disapa Jojo itu takluk dari pebulutangkis Malaysia Cheam June Wie, yang sebenarnya secara peringkat jauh ada di bawahnya.
Meski tak mempengaruhi gelar juara Indonesia, kekalahan Jojo itu secara langsung juga membuat namanya menjadi sorotan. Terlebih bukan hanya di final Jojo mengalami kekalahan.
Di semfinal, ketika rekannya bisa meraih kemenangan, Jonatan Christie juga mengalami kekalahan dari wakil India yang kelasnya jauh ada di bawahnya, Lakshya Sen. Begitupun di fase grup ketika dirinya kalah dari tunggal putra Korea Selatan, Son Wan Ho.
Jonatan Christie
Jika melihat ke belakang, kekalahan demi kekalahan Jonatan Christie di Badminton Asia Team Championships 2020 sebenarnya bukan sesuatu yang baru buat pebulutangkis 22 tahun itu.
Jauh-jauh sebelumnya, Jonatan Christie sudah sering kali mengalami nasib sial harus menelan kekalahan di turnamen beregu yang dilaluinya.
Di Asian Games 2018 salah satunya yakni saat bisa keluar sebagai juara ketika bermain seorang diri di nomor perorangan tunggal putra, Jonatan Christie justu tak berdaya ketika bermain di sektor beregu.
Dua kekalahan didapatnya dari tiga pertandingan yang harus dilalui. Pertama Jojo kalah dari tunggal putra India, Prannoy H.S. dan di semifinal Jojo kalah dari tunggal putra China, Chen Long. Kekalahan yang juga akahirnya membuat Indonesia gagal masuk ke final Asian Games yang berlangsung di Jakarta itu.
Di tahun yang sama, pada ajang Thomas Cup 2018, penampilan buruk juga ditunjukkan Jonatan Christie bersama panji Indonesia. Dirinya juga kalah dua kali dari tiga pertandingan yang smepat dimainkannya. Dirinya kalah dari pemain Korea selatan Heo Kwang Hee di fase grup dan juga pemain China Shi Yu Qi di semifinal.
Berkaca pada catatan di atas yang terhitung tak sedikit itu, maka menjadi tanda tanya besar apa yang sebenarnya menjadi masalah Jonatan Christie sehingga sering mendapatkan hasil negatif ketika bermain dalam sebuah grup.
Tetapi apapun itu, harapannya tentu masalah segera bisa diselesaikan. Sehingga kedepannya Jonatan Christie bisa memberikan kontribusi maksimal, dengan hasil kemenangan demi kemenangan di setiap pertandingannya.