INDOSPORT.COM - Legenda bulutangkis Indonesia, Alan Budikusuma menyebut peran besar Susy Susanti dalam kesuksesannya meraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992.
Sebelum akhirnya berhasil meraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992, Alan Budikusuma menyebut dirinya sempat mengalami penurunan performa yang signifikan hingga menyebabkan dirinya mengalami krisis percaya diri.
Bahkan krisis percaya diri yang dialami oleh Alan Budikusuma terjadi setelah dirinya terpilih untuk mewakili Indonesia di panggung Olimpiade Barcelona 1992 cabang olahraga bulutangkis sektor tunggal putra.
Akibat krisis kepercayaan diri itupun akhirnya menyebabkan Alan Budikusuma gagal menyumbang poin untuk tim Indonesia yang berlaga di Piala Thomas setelah kalah dari wakil Malaysia.
Di tengah-tengah situasi tersebut, Alan Budikusuma menyebut kalau peran dari seorang Susy Susanti dalam kebangkitannya sangatlah besar. Ia menyebut, sosok Susy Susanti dan pelatihnya menjadi sangat vital kala itu.
" Peran Susy, nomor satu adalah kepercayaan diri. Susy meyakinkan saya, kalau saya bisa mengembalikan performa dalam dua bulan. Dan bilang kalau kekalahan bukanlah akhir dari segalanya," katanya.
"Dengan kalah di pertandingan sebelumnya, apa di Olimpiade pasti kalah? Kan belum tentu, karena pertandingan kan belum dimulai," ujar Alan Budikusuma dikutip dari situs resmi PBSI.
"Yang pasti adalah bagaimana kita bisa menganalisa kekalahan dengan baik, dan bagaimana berlatih untuk lebih baik dari sebelumnya. Jadi peran Susy sangat besar buat saya,” lanjutnya.
Diakui oleh Alan Budikusuma kalau pada saat itu dirinya sempat down dan pusing selama satu minggu hingga akhirnya ia merasa, sudah berusaha latihan seperti apa yang dikatakan pelatih tapi hasilnya kok masih sama. Akhirnya Susy Susanti pun menyebutkan kalau mereka akan lakukan koreksi secara bertahap.
“Saya waktu itu sempat down, selama satu minggu saya pusing. Saya sudah latihan seperti biasanya, semua instruksi pelatih sudah saya jalankan, tapi kok saya mainnya seperti itu, saya juga bingung. Akhirnya Susy bilang, ya sudah kamu latihan saja, sambil pelan-pelan kita koreksi secara bertahap," pungkasnya.
Akhirnya yang terjadi adalah plot twist di partai final Olimpiade Barcelona 1992, dimana Alan Budikusuma berhasil mengalahkan Ardy B. Wiranata yang sejatinya sangat diunggulkan untuk meraih medali emas di Olimpiade Barcelona 1992.