All England 2020 Tak Dibatalkan di Tengah Wabah Corona, Inggris Angkat Suara

Kamis, 5 Maret 2020 03:17 WIB
Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© INDOSPORT
Turnamen tertua di dunia, All England, tidak merasa terganggu dengan wabah virus corona yang tengah menjadi perhatian dunia. Copyright: © INDOSPORT
Turnamen tertua di dunia, All England, tidak merasa terganggu dengan wabah virus corona yang tengah menjadi perhatian dunia.

INDOSPORT.COM - Turnamen tertua di dunia, All England, tidak merasa terganggu dengan wabah virus corona yang tengah menjadi perhatian dunia. All England di tahun 2020 sendiri akan tetap berlangsung pada tanggal 11 hingga 15 Maret 2020.

Adalah Adrian Christy, selaku Kepala Eksekutif Asosiasi Bulutangkis Inggris (BAE) yang berani memastikan bahwa turnamen Super 1000 itu tetap digelar. Itu dikarenakan All England 2020 sendiri menjadi salah satu ajang penting  dalam kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo.

Kendati begitu, mereka juga akan tetap berhati-hati sembari terus memantau perkembangan kasus virus corona atau dikenal dengan nama Covid-19 itu.

"Asosiasi Bulu Tangkis Inggris terus memantau situasi terkini terkait Covid-19, tapi berdasarkan rekomendasi pemerintah serta publikasi rencana tindakan pemerintah soal virus corona, kami akan tetap menggelar All England sesuai jadwal," tutur Adrian Christy dilansir dari situs resmi BWF.

"Kami juga akan terus menerapkan sejumlah langkah untuk meminimalisir potensi risiko penularan virus pada pemain, ofisial, relawan, dan penonton yang akan hadir dalam turnamen."

Tim bulutangkis Indonesia juga dipastikan tetap berangkat ke All England 2020 meski dibayangi wabah virus corona.

Tahun ini, Indonesia akan mengirimkan 15 wakilnya yang masing-masing terdiri dari empat wakil ganda putra, empat tunggal putra, dan empat ganda campuran.

Sementara itu, pada sektor ganda putri hanya ada Gregoria Mariska Tanjung, dan dua wakil pada sektor ganda canpuran.

Inggris menjadi salah satu negara yang telah melaporkan kasus positif virus corona. Berdasarkan pemutakhiran data dari Departemen Kesehatan dan Layanan Sosial Inggris per 4 Maret, telah ada 85 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

Otoritas setempat juga telah menerapkan aturan bagi para wisatawan yang datang dari beberapa negara seperti China, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, dan Thailand untuk tetap tinggal di dalam ruangan dan menghindari kontak langsung dengan orang lain selama beberapa hari.