INDOSPORT.COM – Di tengah maraknya penyebaran virus Corona di sejumlah wilayah Asia dan Eropa, PBSI tetap nekat memberangkatkan atlet bulutangkis Indonesia ke Inggris untuk mengikuti gelaran All England 2020.
Rupanya, ada alasan khusus mengapa PBSI ‘ngotot’ memberangkatkan Anthony Sinisuka Ginting dan kawan-kawan ke Inggris, yang notabene memiliki kasus positif penyebaran virus Corona, bahkan ada pasien yang dinyatakan meninggal dunia.
Selain karena All England sebagai turnamen Super 1000 yang berpengaruh pada perolehan poin ke Olimpiade Tokyo 2020, PBSI juga menilai turnamen ini sebagai sebuah sejarah dan gengsi yang harus ditaklukkan.
“All England buat PBSI adalah salah satu agenda rutin, karena tujuannya bukan hanya meraih gelar, namun juga secara tidak resmi, All England seperti kejuaraan dunia, prestise-nya sangat tinggi,” ucap Sekjen PBSI, Achmad Budiarto beberapa waktu lalu.
Senada dengan hal tersebut, Kabid Bina Prestasi PBSI, Susy Susanti juga memiliki motivasi tinggi agar pebulutangkis Indonesia bisa membuktikan kualitasnya di All England 2020, sebab turnamen ini selalu memberi kejutan dalam upaya meraih gelar juara.
“All England ini jadi suatu turnamen yang kita nggak bisa prediksi, kadang juara-juara itu bisa di awal-awal dapat sandungan juga,” ucap Susy Susanti saat ditemui di Pelatnas PBSI, Kamis (05/03/20) lalu.
Meski demikian, PBSI juga telah memastikan lewat Kedutaan Besar Indonesia di Inggris, jika Arena Birmingham yang akan menjadi lokasi turnamen All England 2020, dinyatakan steril dari penyebaran virus Corona.
PBSI pun berharap 25 atlet yang diberangkatkan ke Inggris bisa menunjukkan kualitasnya, dan mampu mengulang kembali kejayaan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang meraih titel juara All England 2019 lalu.