INDOSPORT.COM - Greysia Polii/Apriyani Rahayu bisa menorehkan hattrick di BWF World Tour 2020 dengan meraih juara di All England 2020 nanti.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu akan menjadi harapan utama Indonesia bisa meraih gelar juara dari sektor ganda putri di turnamen bulutangkis All England 2020.
Meski sebenarnya masih ada satu pasangan ganda putri Indonesia lainnya, Siti Fadia/Ribka Sugiarto nanti, dengan level kedua pasangan itu yang masih ada di bawah pesaing lainnya. Menjadi berat rasanya untuk mereka bisa bersaing jauh di All England nanti.
Sementara Greysia Polii/Apriyani dengan status unggulan kedelapan yang disandangnya, jelas sangat layak untuk diharapkan publik bulutangkis Indonesia.
Terlebih sebelum gelaran All England 2020 ini, Greysia Polii/Apriyani sudah meraih dua kali gelar BWF World Tour secara berturut di tahun 2020 ini. Dari turnamen bulutangkis Indonesia Masters dan Spain Masters.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu
Meski berstatus sebagai unggulan, perjalanan Greysia Polii/Apriyani sebenarnya tak juga akan mudah begitu saja di All England nanti.
Sebab sejak putaran pertama saja mereka sudah diadang lawan berat Chang Ye-na/Kim Hye-rin. dengan status pasangan peringkat 10 dunia, pasangan asal Korea Selatan itu menjadi berat buat Greysia Polii/Apriyani, karena hingga kini bisa mengungguli wakil Indonesia tersebut dalam agregat 2-1.
Namun memang jika akhirnya Greysia Polii/Apriyani bisa melewati Chang Ye-na/Kim Hye-rin, langkah mereka relatif akan lebih mudah di putaran kedua. Sebba hanya pasangan Malaysia peringkat 28 dunia, Vivian Hoo/Yap Cheng Wen yang akan menjadi lawannya.
Begitupun andai bisa melaju ke perempatfinal. Mereka memang akan melawan unggulan keempat Lee So-hee/Shin Seung-chan. Namun dengan bekal keunggulan agregat 3-1, besar peluang Chang Ye-na/Kim Hye-rin untuk terus melaju ke semifinal.
Di semifinal, jika melihat pada status unggulan, kemungkinan adalah pasangan Jepang Mayu Mastumoto/Wakana Nagahara yang akan menjadi lawan mereka. Jika itu terjadi, maka menjadi berat buat Greysia Polii/Apriyani.
Karena bukan hanya status unggulan yang kalah, secara agregat pun mereka jauh tertinggal dalam kedudukan 1-4 saat ini.
Kalaupun bisa lolos, di final besar peluang Greysia Polii/Apriyani akan diadang unggulan pertama Chen Qing Chen/Jia Yi Fan. Jika itu terjadi, semakin berat. Karena dalam rekor pertemuan, Greysia Polii/Apriyani sudah enam kali menelan kekalahan dan hanya bisa tiga kali meraih kemenangan.
Dengan asumsi tersebut, memang menjadi berat buat Greysia Polii/Apriyani untuk bisa meraih hattrick di BWF World Tour saat ini.
Namun pada selayaknya sebuah pertandingan, masih ada kemungkinan terciptanya kejutan. Dan harapannya, semoga itu terjadi di All England 2020 nanti, hingga Greysia Polii/Apriyani bisa membawa gelar juara dari sektor ganda putri, yang sudah sejak tahun 1979, tak bisa lagi memberikan gelar.