INDOSPORT.COM – Cindana Hartono Kusuma hingga kini masih menjadi tunggal putri Indonesia terakhir yang bisa juara di Swiss Open. Turnamen bulutangkis Swiss Open termasuk dalam BWF World Tour, yang juga tertunda akibat virus corona.
Turnamen bulutangkis BWF World Tour 2020, Swiss Open sedianya akan dihelat pada 17 hingga 22 Maret 2020. Namun karena semakin meluasnya dampak virus corona di Eropa, turnamen berlevel BWF Super 300 itupun menyusul gelaran lainnya yang ditangguhkan tanpa waktu yang jelas.
Tertundanya Swiss Open 2020 jelas merupakn solusi terbaik untuk semua pihak, demi keselamatan dan kesehatan, baik itu panitia, atlet maupun penonton.
Namun buat atlet bulutangkis Indonesia, khususnya di sektor tunggal putri, tertundanya Swiss Open 2020 ini, membuat mereka semakin lama lagi untuk bisa menyamai catatan Cindana Hartono. Ia adalah tunggal putri Indonesia terakhir yang bisa meraih gelar juara di Swiss Open.
Cindana Hartono
Cindana Hartono adalah salah satu tunggal putri andalan Indonesia di akhir tahun 90-an dan awal 2000-an. Nama Cindana Hartono saat itu menjadi andalan Indonesia bersama Ellen Angelina, Lidya Djaelawijaya, dan Yuli Marfuah, setelah berakhirnya masa Susy Susanti dan Mia Audina.
Sayang, kemudian karier Cindana Hartono tak berjalan mulus akibat cedera berkepanjangan yang dideranya. Dirinya yang sempat masuk dalam bagian tim Uber Indonesia itu akhirnya harus keluar dari Pelatnas Bulutangkis PBSI.
Tetatpi di tengah karier bulutangkisnya yang tak berjalan panjang, prestasi membanggakan sempat ditorehkan wanita kelahiran 8 Juni 1976 itu.
Di mana dua gelar membanggakan pernah diraihnya, yakni medali emas SEA Games 1999 dan gelar juara Swiss Open 1999.
Di Swiss Open 1999 itu, gelar Cindana Hartono menjadi sangat istimewa. Karena dirinya bisa memutus catatan lima kali gelar juara beruntun tunggal putri Denmark, Camila Martin.
Semakin luar biasa sebab kala itu Cindana Hartono bisa meraih juara dengan melewati dominasi tunggal putri Jepang di Swiss Open 1999. Seperti lawannya di final Yasuko Mizui. Dan kompatriotnya yang bisa menembus semifinal, Kanako Yonekura dan Miho Tanaka.
Selain karena capaiannya yang belum kembali bisa disamai tunggal putri Indonesia sejauh ini, apa yang didapat Cindana Hartono begitu berharga, karena namanya menjadi satu di antara hanya dua tunggal putri Indonesia yang bisa meraih juara di Swiss Open, turnamen bulutangkis yang sudah dihelat sejak tahun 1955. Selain juga Yuliani Sentosa yang pernah juara di tahun 1993.