INDOSPORT.COM - Pebulutangkis India dan Denmark melakukan protes keres kepada panitia All England 2020 karena masih menjalankan turnamen di tengah Corona.
Peraih medali perunggu Olimpiade London, Saina Nehwal, yang juga pemain andalan India ini mengecam panitia penyelenggara tournamen All England 2020.
Saina Nehwal mengatakan bahwa panitia penyelenggara All England 2020 tidak mempedulikan kesejahteraan dan perasaan pemain.
Ia juga menegaskan bahwa penyelenggaraan turnamen itu hanya berdasarkan alasan finansial dari pihak tuan rumah.
Saina memprotes hal tersebut karena banyak olahraga besar yang ada di dunia lebih mementingkan kesehatan dan kesejahteraan para atletnya dengan cara menunda kompetisi sementara. Berbeda dengan All England, yang tetap bergulir meskipun di tengah penyebaran wabah Corona.
“Satu-satunya hal yang bisa saya pikirkan adalah bahwa kesejahteraan dan perasaan pemain lebih penting dari alasan keuangan. Kalau tidak, tidak ada alasan lain untuk #AllEnglandOpen2020 berlangsung minggu lalu,” tulis Saina Nehwal dalam akun Twitter-nya.
Tidak hanya Saina Nehwal, pemain bulutangkis Denmark pun juga ngkat bicara mengenai hal tersebut.
Mads Cornard-Petersen mengatakan bahwa tournament All England 2020 di jalankan di bawah standar yang normal. Ia merasa khawatir apa yang akan terjadi ketika para atlet itu harus merasakan sakit dan terkena virus Corona tersebut.
“Dengan dunia ditutup karena virus Corona, saya menjadi khawatir dan malu bahwa All England dimainkan di bawah standar yang sepenuhnya normal. Ini bisa memakan waktu hingga 14 hari sebelum Anda merasa sakit. Ini merupakan keputusan mengerikan,” ungkap Mads Cornard-Petersen.
Only thing I can think of is that rather than the players welfare n feelings , financial reasons were given more importance. Otherwise there was no other reason for the #AllEnglandOpen2020 to go on last week .. #QuarantineLife https://t.co/yajkj7M7VX
— Saina Nehwal (@NSaina) March 18, 2020
Yang menjadi keresahan adalah para atlet dari India merasa kebingungan menjelang kepulangan mereka dari Birmingham karena ada pembatasan perjalanan dari pemerintah India pekan lalu.
Kementerian Kesehatan India pada pekan lalu mengeluarkan keputusan terkait COVID-19. Para pendatang termasuk orang India yang datang dari atau mengunjungi China, Italia, Iran, Republik Korea, Prancis, Spanyol, dan Jerman setelah 15 Februari 2020 harus menjalani karantina dalam jangka waktu 14 hari.
Di Indonesia sendiri, kasus virus Corona COVID-19 masih terus menghinggapi sejumlah wilayah terutama di Pulau Jawa.