Pulang dari All England 2020, Kepala Pelatih Tunggal Putra Indonesia Berstatus PDP Corona

Selasa, 24 Maret 2020 15:05 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Lanjar Wiratri
© Ramadhan yahya/Indosport
Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) telah mengkonfrimasi bahwa Kepala Pelatih Tunggal Putra, Hendry Saputra, kini berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona (COVID-19). Copyright: © Ramadhan yahya/Indosport
Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) telah mengkonfrimasi bahwa Kepala Pelatih Tunggal Putra, Hendry Saputra, kini berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona (COVID-19).

INDOSPORT.COMPersatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) telah mengkonfrimasi bahwa Kepala Pelatih Tunggal Putra, Hendry Saputra, kini berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona (COVID-19).

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto setelah Hendry Saputra menyampaikan keluhan seputar kondisi kesehatannya yang menurun dan merasakan gejala Covid-19 di hari ketujuh isolasi mandiri di Pelatnas Cipayung sepulangnya dari Birmingham, Inggris.

Achmad Budiharto mengatakan bahwa PP PBSI telah melakukan tindakan sesuai prosedur berupa mengisolasi semua orang yang ada kontak langsung dengan Hendry Saputra. Selain itu, Pelatnas Cipayung kini benar-benar tertutup dan tidak ada arus keluar masuk.

"Memang betul, saat ini Hendry Saputra dinyatakan sebagai PDP dan masih harus mengikuti serangkaian test Covid-19. Kami telah menerima laporan dari tim dokter bahwa Hendry tengah menunggu swab test untuk memastikan apakah positif Covid-19 atau tidak," kata Achamd Budiharto, seperti dilansir dari laman PBSI.

Pantauan tim dokter PBSI kepada tim All England pun semakin intens, masa isolasi mandiri tim All England juga diperpanjang hingga awal April.

"Gejala awal yang disampaikan Coach Hendry itu dia merasa demam, lemas, mual, makanan tidak bisa masuk. Setelah dilakukan CT Scan, banyak flek di paru-paru kiri, sedangkan Coach Hendry tidak ada riwayat sakit paru sebelumnya,” ujar dr. Octaviani, salah satu anggota tim dokter PBSI.

“Untuk memastikan bahwa apakah terjangkit Covid-19, memang harus dilakukan swab test. Ini yang masih kami tunggu sampai sekarang," tambahnya.

PBSI juga akan melaporkan kasus ini kepada BWF (Badminton World Federation) lewat Kasubid Hubungan Internasional PP PBSI, Bambang Roedyanto.

"Betul, akan kami laporkan ke BWF hari ini, karena Hendry merupakan salah satu dari anggota tim yang ke All England. Saat ini PBSI juga terus berusaha untuk menekan potensi penyebaran Covid yang tengah mewabah di Indonesia, salah satunya dengan kebijakan menutup full akses pelatnas," tutur Budiharto.

Achmad Budiharto menuturkan bahwa para pelatih yang tidak tinggal di asrama Pelatnas Cipayung, juga telah diinstruksikan untuk tidak datang ke Pelatnas Cipayung hingga akhir pekan ini.

Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Susy Susanti menyatakan bahwa sesi latihan di pelatnas tengah disesuaikan dengan kondisi saat ini.

"Sampai hari ini latihan jalan terus tapi menyesuaikan dengan kondisi kesehatan atlet, hanya untuk jaga performa saja atau sifatnya bebas aktif. Jadwal latihan pun diatur agar tidak bersamaan, kami juga selalu mengimbau atlet untuk jaga jarak satu sama lain," jelas Susy Susanti.

Menyusul kasus PDP di Pelatnas Cipayung, kemarin PP PBSI sudah didatangi Sudinkes Jakarta Timur dan mendapat arahan mengenai bagaimana mengenali gejala serta penanganan pertama pasien terduga Covid-19. Pihak Sudinkes juga mendata siapa saja yang melakuan kontak dengan PDP dan tindakan apa yang harus dilakukan.