INDOSPORT.COM - Media China menyoroti tajam pernyataan Presiden BWF setelah pelatih tunggal putra PBSI, Hendry Saputra berstatus sebagai PDP (Pasien dalam Pantauan) virus Corona.
Pelatih tunggal putra PBSI, Hendry Saputra ditetapkan sebagai PDP virus Corona setelah mengeluhkan gejala demam dan mual serta hasil CT Scan paru-parunya menunjukkan adanya flek setelah tujuh mengisolasi diri pasca kembali dari Kejuaraan All England 2020.
Akibatnya, pelatih Hendry Saputra kini ditetapkan sebagai PDP virus Corona dan masih menunggu hasil swab untuk mengetahui apakah dirinya terjangkit virus bernama Covid-19 tersebut atau tidak.
Hal ini pun membuat media China, Sports Sina menyoroti tajam pernyataan Presiden Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), Poul-Erik Høyer Larsen yang mengatakan bahwa keputusan mereka untuk menyelenggarakan All England 2020 sangat tepat, tidak ada pemain atau ofisial yang terinfeksi.
Tidak hanya media China, sebelumnya legenda bulutangkis Denmark, HK Vittinghus juga menyoroti pernyataan Presiden BWF tersebut dengan menyebut semua pernyataannya tidak masuk akal.
"Jadi, Presiden BWF mengatakan kepada media Denmark bahwa diadakannya All England (2020) merupakan keputusan yang tepat karena tidak ada pemain yang terinfeksi (virus corona). Bagaimana dia bisa tahu akan hal ini," tulisnya.
"Dan bagaimana dengan para staf lain seperti para pelatih? Bagaimana dengan staf event tersebut? Bagaimana dengan semua penonton yang telah hadir? Mustahil bisa mengetahui dengan pasti bagaimana event tersebut membantu penyebaran virus (corona) atau tidak, tapi mereka juga jelas tidak membantu mengantisipasi hal tersebut," pungkasnya.
Hasil test swab Hendry Saputra pun masih belum keluar sampai saat ini dan pelatih tunggal putra PBSI itu sendiri sudah dikirim ke wisma atlet yang menjadi rumah sakit darurat virus Corona.