INDOSPORT.COM - Tunggal putra Jepang, Kento Momota, rupanya sering menangis di kamar pasca mengalami kecelakaan maut di Malaysia, Januari silam.
Dikutip dari laman Sportsina, Kento Momota, yang harus absen demi pemulihan selama 45 hari sering merasa kalut. Terkadang, terbesit pula pikiran layaknya orang putus asa, tentang kemungkinannya berhasil pulih total.
"Sebelum memejamkan mata, saya kadang berpikir, mungkinkah saya sembuh, apa yang harus dilakukan jika cedera ini tidak sembuh," tutur Momota.
"Saya seperti terpuruk, namun di balik itu semua, ada banyak orang yang selalu memberi dorongan semangat. Saya sering berdiam di kamar, lalu menangis," lanjutnya.
Diketahui, selepas menjuarai Malaysia Masters 2020 pada 12 Januari silam, Momota mengalami kecelakaan maut dalam perjalanan ke bandara.
Sementara sang supir tewas, Momota mengalami retak tulang pada bagian hidung dan luka di area wajah, termasuk bibir. Setelah menjalani perawatan intensif, ia diperbolehkan pulang ke Jepang.
Namun, ia meski absen demi memulihkan kondisi tubuhnya. Ia pun menghabiskan waktu rehatnya di kota kelahirannya, Kagawa.
Sejauh ini, ia menjadi salah satu favorit juara dalam gelaran Olimpiade 2020 (yang kini diundur pada 2021). Selain faktor tuan rumah, prestasi mentereng menjadi alasan Momota lebih dijagokan untuk menyabet emas daripada pebulu tangkis lainnya.
Buktinya, dalam 10 turnamen terakhir yang diikuti Momota, hanya dua kali pemain nomor satu dunia tersebut gagal menjadi juara.