INDOSPORT. COM - Sejumlah rekor bisa tercipta jika ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, menjuarai gelaran Olimpiade 2020.
Gelaran Olimpiade 2020 memang telah pasti ditunda. Rencana awal, Olimpiade 2020 bakal dilangsungkan pada 24 Juli sampai 9 Agustus di Jepang.
Namun semua berubah ketika pandemi virus corona datang. Otoritas terkait akhirnya menunda Olimpiade 2020 selama satu tahun, atau paling lambat digelar pertengahan tahun 2021.
Keputusan penundaan memang bertujuan baik untuk mencegah para stakeholder Olimpiade 2020 dari ancaman virus corona. Meski begitu, semangat para atlet yang akan berlaga di ajang tersebut, diyakini tak sedikit pun luntur.
Misalnya saja atlet bulutangkis Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Sudah memastikan tempat lolos ke Olimpiade 2020, Ahsan/Hendra bakal berjuang keras untuk meraih medali emas.
Kebetulan, Ahsan/Hendra telah ditunggu beberapa rekor fantastis, andai nantinya memang mampu mendulang medali emas Olimpiade 2020. Potensi memecahkan rekor pun dipercaya akan membuat Ahsan/Hendra lebih bersemangat lagi.
Lalu, apa saja rekor yang mungkin dipecahkan Ahsan/Hendra jika mampu meraih medali emas Olimpiade 2020? INDOSPORT coba merangkumnya lewat ulasan berikut ini.
Pebulutangkis Tertua
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan jelas tak muda lagi bagi ukuran pebulutangkis. Ketika mengikuti Olimpiade 2020 tahun depan, Ahsan bakal berusia 34 tahun, dan Hendra 37 tahun.
Andai kerja sama Ahsan/Hendra mampu meraih medali emas, ada sebuah rekor fantastis yang bakal pecah. Ahsan/Hendra bakal menjadi peraih medali emas Olimpiade tertua di sepanjang sejarah cabang olahraga bulutangkis.
Rekor sebelumnya dipegang pebulutangkis China, Zhang Ning. Pada Olimpiade Beijing 2008, Zhang Ning sukses meraih medali emas di nomor tunggal putri ketika berusia 33 tahun.
Rekor Hendra Setiawan
Rekor selanjutnya hanya berkaitan erat dengan Hendra Setiawan. Bila Olimpiade 2020 nanti Hendra Setiawan mampu mengajak Mohammad Ahsan meraih medali emas, itu akan menjadi prestasi kedua baginya.
Jauh sebelum bersama Ahsan, pada 2008 silam Hendra sudah merasakan emas Olimpiade. Tepatnya ketika Hendra masih berpasangan dengan Markis Kido.
Jika emas kedua Olimpiade sampai terwujud, Hendra berarti mampu menyamai pencapaian pebulutangkis China, Fu Haifeng. Sekedar informasi, Fu Haifeng juga telah meraih dua medali emas di nomor ganda putra, yakni pada edisi 2012 dan edisi 2016.
Kualitas Ganda Putra Indonesia
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sepertinya bakal begitu bersemangat untuk meraih medali emas Olimpiade 2020. Pasalnya, torehan emas bakal makin memperjelas betapa hebatnya kualitas ganda putra Indonesia.
Andai Ahsan/Hendra juara, berarti Indonesia total telah mengumpulkan empat medali emas sepanjang sejarah Olimpiade di nomor ganda putra. Angka itu merupakan yang tertinggi bila dibandingkan dengan capaian ganda putra negara lainnya.
Paling mendekati hanyalah ganda putra China, yang sudah punya koleksi dua medali emas. China meraihnya pada edisi 2012 dan 2016 melalui pasangan Cai Yun/Fu Haifeng serta Zhang Nan/Fu Haifeng.