INDOSPORT.COM – Keputusan penundaan Olimpiade 2020 ke tahun 2021 memaksa tim pelatih pelatnas PBSI, khususnya di nomor ganda putra menerapkan strategi baru. Program khusus untuk ganda andalan Indonesia, Kevin/Marcus dan Hendra/Ahsan pun kini menjadi sorotan media asing.
PBSI sendiri kini memutuskan untuk meliburkan seluruh pemainnya karena tidak adanya turnamen bulutangkis yang digelar di tengah pandemi corona. Namun, media asing Badminton Planet menyoroti pernyataan pelatih ganda putra Herry IP yang mengaku telah menyiapkan program khusus untuk anak buahnya.
Indonesia kini menempatkan 3 pasang ganda putranya di 10 besar dunia, dengan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon berada di posisi puncak. Dua ganda lainnya, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Fajar Alfian/M Rian Ardianto berada di posisi kedua dan keenam.
“Dilihat dari penampilan mereka, ganda putra kami, khususnya Kevin/Marcus dan Hendra/Ahsan tengah berada di puncak performa. Mereka menempati posisi pertama dan kedua di peringkat dunia dan ini akan sangat menguntungkan dalam undian Olimpiade,” kata Herry.
Meski demikian, pelatih berjuluk coach naga api ini tidak kecewa karena program latihan yang sudah ia siapkan untuk Olimpiade 2020 harus berubah. “Kami sudah mempersiapkan mereka untuk meraih puncak penampilan bulan Juli ini, tapi saya rasa keputusan menunda Olimpiade adalah yang terbaik bagi semua orang.
“Kami akan menyiapkan materi latihan baru untuk Hendra/Ahsan yang sudah senior, karena kami ingin memantau penurunan stamina seiring dengan bertambahnya usia mereka.Program latihan khusus ini sudah siap, tapi masih belum kami diskusikan dengan mereka,” tambahnya.
Sementara itu untuk dua minions Kevin/Marcus, Herry menyebut akan memanfaafkan sisa satu tahun ini untuk mengevaluasi secara khusus kekalahan beruntun dari ganda andalan Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, termasuk pada All England bulan lalu.
Ia menyebut ada banyak faktor yang bisa menentukan keberhasilan pemain menjadi juara, tapi juga menekankan pentingnya belajar dari kekalahan.
“Selain mencari kelemahan musuh, kami juga harus mencari cara untuk memperbaiki kelemahan kami sendiri. Lebih jauh lagi, kami tidak boleh hanya fokus pada satu lawan, tapi juga harus memperhatikan lawan-lawan lain,” tutupnya.