Mengenal Kuartet Wang, Bidadari China yang Mampu Kuasai Badminton Dunia

Sabtu, 11 April 2020 19:43 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Lanjar Wiratri
© Lanjar/Indosport
Mengenal Kuartet Wang, Bidadari China yang Mampu Kuasai Badminton Dunia Copyright: © Lanjar/Indosport
Mengenal Kuartet Wang, Bidadari China yang Mampu Kuasai Badminton Dunia

INDOSPORT.COM - Mengenal deretan kuartet Wang, para bidadari China yang mampu menguasai ajang badminton dunia bahkan menduduki peringkat atas BWF.

Sepanjang sejarah, China memang dikenal sebagai pesaing kuat Indonesia dalam dunia badminton bahkan bisa dibilang jika negara berjuluk Tirai Bambu ini merupakan raja olahraga tepok bulu jika dilihat dari prestasi para atletnya.

Dalam beberapa ajang besar BWF serta turnamen badminton internasional lainnya, China mampu mendominasi dan menyumbangkan sejumlah wakilnya di podium juara.

Pada ajang Olimpiade misalnya, kontingen China berhasil meraih 41 medali juara dengan 18 diantaranya adalah emas, raihan tersebut menjadi jumlah emas terbanyak ketimgang negara lain.

Tidak cuma Olimpiade, kejuaraan dunia pun mampu dikuasai China dengan total 187 medali, yang 66 diantaranya adalah medali emas. Jumlah medali emas China tersebut, unggul jauh dari Indonesia yang hanya mendapat 7 medali emas.

Menterengnya prestasi bulutangkis China tidak lepas dari penampilan gemilang kuartet Wang, yang selalu menjadi andalan di sektor putri dalam berbagai ajang BWF.

Selama periode 2000 an, China memiliki empat tunggal putri ternama yang memiliki nama Wang yakni Wang Yihan, Wang Shixian, Wang Xin serta Wang Lin.

Keempat tunggal putri Wang tersebut bukan sosok sembarangan dalam dunia badminton, bahkan semuanya pernah menduduki peringkat pertama BWF secara silih berganti pada tahun 2009 hingga 2011.

Di mulai dari Wang Lin, mantan pebulutangkis berusia 31 tahun tersebut menjadi harapan China sepanjang tahun 2004 hingga 2010. Sepanjang karir, Wang Lin berhasil meraih juara dunia pada 2010 serta Sudirman Cup tahun sebelumnya.

Namun sayang, Wang Lin harus memutuskan pensiun di usia yang masih terbilang muda yakni 24 tahun pada 2013 lalu, lantaran cedera robek ligamen yang ia derita.

Berikutnya ada Wang Xin, tunggal putri kelahiran Shenyang ini menjadi skuat penting tim China dalam meraih tiga gelar bergengsi mulai dari Asian Games, Sudirman Cup hingga Uber Cup.

Sayangnya, nasib Wang Xin yang pernah menjadi tunggal putri nomor satu dunia pada tahun 2010 lalu tersebut, harus berakhir setelah ia berkutat dengan cedera yang diderita sejak Olimpiade London 2012.

Dua nama Wang terakhir yakni Wang Yihan dan Wang Shixian, memiliki catatan prestasi yang tidak kalah mentereng dari dua Wang sebelumnya bahkan mungkin lebih baik ketimbang Wang Lin maupun Wang Xin.

Wang Yihan misalnya, ia mampu meraih medali BWF World Championship serta Kejuaraan Dunia, satu medali emas Asian Games bahkan membantu China tiga kali menjuarai Uber Cup dan empat kali Sudirman Cup.

Berkat kegemilangannya tersebut, pebulutangkis yang sepanjang masa aktifnya mencatatkan 368 kemenangan dan 91 kekalahan ini berhasil menjadi tunggal putri peringkat satu BWF pada 29 October 2009.

Terakhir ada Wang Shixian, meski belum pernah juara dunia namun ia menjadi bagian kontingen China saat menjuarai masing-masing tiga gelar Sudirman Cup, Uber Cup, serta Asian Games.

Untuk kategori individual, prestasi tertinggi Wang Shixian adalah menjuarai All England sebanyak dua kali pada tahun 2011 dan 2014, serta meraih peringkat satu BWF pada 13 Januari 2011 silam.

1