INDOSPORT.COM - Beginilah cara tak biasa dari tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting setiap kali dilanda stress usai mengalami kekalahan dalam pertandingan bulutangkis.
Siapa bilang menjadi pebulutangkis papan atas membuat segalanya mudah bagi Anthony Ginting? Tentu saja tidak, selalu ada momen yang tidak mudah di sepanjang kariernya terutama ketika harus mengalami kekalahan menyakitkan.
Tidak semua pemain bulutangkis mudah menerima kekalahan. Mungkin ada yang sebagian mudah melakukannya, tetapi sebagian yang lainnya harus mencari pelarian lain untuk bisa melupakannya.
Dan pebulutangkis Indonesia, Anthony Ginting adalah tipe yang suka mencari pelarian. Setidaknya begitulah yang diungkapkanya kepada akun resmi Olimpiade setiap kali dirinya menelan kekalahan.
Ya, pebulutangkis Anthony Ginting lebih senang mengalihkan perasaan kekecewaannya tersebut dengan mencari makanan lezat di kota tempat dia sedang bertanding.
23-year-old Indonesian athlete Anthony Ginting has used #badminton to elevate his and his family’s lifestyle and now is looking to leave his own mark in one of the biggest sports in his country.@sinisukaanthony @bwfmedia @INABadminton pic.twitter.com/zrYQccAU1U
— Olympic Channel (@olympicchannel) April 13, 2020
"Jadi saya suka makanan Indonesia. Tapi kalau misalkan saya bermain di Hong Kong atau ke Jepang dan saya kalah pasti saya stress kan? Jadi, daripada berdiam diri di kamar dan membuat saya tambah stress, lebih baik saya keluar dan mencari makanan-makanan enak," ujar Anthony Ginting kepada akun resmi Olimpiade.
Saat ini pebulutangkis Anthony Ginting menempating peringkat 6 dunia, dimana ia harus turun tiga peringkat setelah sebelumnya berhasil mencapai peringkat ketiga dunia.
Pebulutangkis Anthony Ginting harus rela turun tiga peringkat setelah dirinya mendapatkan hasil minor di Kejuaraan All England 2020 yang berlangsung pada 11-15 Maret 2020 lalu.
Jika tidak ada aral melintang, pebulutangkis Anthony Ginting baru akan bermain di turnamen bulutangkis lagi pada gelara Piala Thomas-Uber 2020 mendatang di Aarhus, Denmark, seandainya tidak jadi dibatalkan oleh Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).