INDOSPORT.COM - Direktur Pelatihan Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) yakni Wong Choong Hann menanggapi soal keinginan Presiden Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), Poul Erik Hoyer Larsen menerapkan sistem 11 poin 5 babak dalam pertandingan bulutangkis.
Sebelumnya, Presiden BWF, Poul Erik Hoyer Larsen berencana mengembalikan sistem 11 poin 5 babak pada tahun 2021 mendatang karena menilai bulutangkis terlalu konservatif dengan penilaian sistem 21 poin 3 babak.
Sekadar informasi, sistem 11 poin sudah tak lagi digunakan sejak tahun 2006 dan Presiden BWF sendiri merupakan pendukung garis keras sistem 11 poin dalam pertandingan bulutangkis, sehingga tahun 2014 lalu, ia telah menerapkan sistem 11 poin pada pertandingan bulutangkis tingkat rendah.
Menurut Presiden BWF karena uji coba sistem 11 poin berlangsung sukses, ia pun berencana untuk mengembalikan sistem tersebut pada tahun 2021 mendatang.
Tetapi, Direktur Pelatihan BAM, Wong Choong Hann sama sekali tidak sepakat dengan keputusan dari Presiden BWF yang menurutnya akan merusak estetika bulutangkis.
"Ini mungkin membuat para penggemar tidak akan merasakan pertandingan yang kompetitif dan akan membuat penoton tidak mendapat banyak manfaat ketika menonton bulutangkis dan hal tersebut akan memperlambat proses promosi bulutangkis," ujar Choong Hann dikutip dari media Sports Sina.
Sistem 11 poin sudah pernah dibawa ke forum Konferensi Tahunan Bulutangkis Dunia pada tahun 2018 silam dan hasilnya 129 suara memberi dukungan, sedangkan 123 suara lainnya menentang.
Meskipun memiliki banyak suara pendukung, namun suara pendukung tidak mencapai 2/3 dari total suara sehingga sistem 11 poin kembali gagal diterapkan di tahun 2019 lalu.