INDOSPORT.COM - Ji Xinpeng menjadi salah satu legenda bulutangkis China yang suksesnya diwarnai perlawanan terhadap wakil Indonesia Taufik Hidayat dan Hendrawan di Olimpiade 2000.
Sebagai kiblat bulutangkis dunia, China selalu bisa menghadirkan nama-nama besar di kancah olah raga tepok bulu itu. Namun diantaranya ada satu yang menarik bernama, Ji Xinpeng.
Ji Xinpeng adalah pebulutangkis tunggal putra yang mentas di akhir 1990 hingga awal 2000. Dibanding nama-nama besar tunggal putra asal China lainnya, seperti Lin Dan atau Chen Long, Ji Xinpeng memang tak memiliki catatan juara yang lebih banyak.
Tetapi satu yang paling membanggakan, dirinya bisa menjadi salah satu tunggal putra China yang sukses meraih podium tertinggi di pentas olah raga paling besar sedunia, Olimpiade, pada tahun 2000 silam di Sydney.
Semakin menarik buat Ji Xinpeng, sebab saat itu diriinya bisa mengalahkan banyak pebulutangkis unggulan, yang dua di antaranya berasal dari Indonesia, Taufik Hidayat dan Hendrawan.
Ji Xinpeng Olimpiade
Di Olimpiade 2000 Sydey itu Ji Xinpeng sebenarnya hanya datang sebagai unggulan ketujuh. Sebagai wakil China, dirinya juga tak lebih diunggulkan dari Xia Xuanze yang datang sebagai unggulan keempat.
Semakin tak meyakinkan, kala di pertandingan pertamanya, di putaran kedua, Ji Xinpeng harus susah payah menang tiga set melawan pebulutangkis non unggulan asal Hong Kong, Ng Wei.
Begitupun ketika bisa terus melaju hingga perempatfinal, di situ Ji Xinpeng sudah ditunggu unggulan pertama asal Indonesia, Taufik Hidayat.
Tetapi di luar dugaan, dengan status yang tak lebih diunggulkan, Ji Xinpeng dengan mudahnya bisa melewati Taufik Hidayat muda. Dua set langsung 15-12 dan 15-5.
Tak berhenti sampai disitu, di semifinal, giliran unggulan ketiga asal Denmark Peter Gade yang jadi korban kejutan Ji Xinpeng. Pria kelahiran 30 Desember 1977 itu sukses mengalahkan Peter Gade, meski harus susah payah dalam tiga set, 15-9 1-15 dan 15-9, untuk kemudian melaju ke final.
Di final itulah kejutan Ji Xinpeng semakin sempurna, kala unggulan kedua asal Indonesia Hendrawan menjadi lawannya. Melengkapi superioritasnya atas tiga pemain unggulan teratas di Olimpiade 2000 Sydney, Hendrawan pun berhasil dilumat Ji Xinpeng dua set langsung, 15-4 dan 15-13.
Didikan Pelatih asal Lampung
Keberhasilan Ji Xinpeng membawa pulang medali emas Olimpiade 2000 Sydney dengan mengalahkan dua unggulan Indonesia, menjadi menarik juga jika dilihat dari sisi lain.
Sisi bahwa sebenarnya Ji Xinpeng merupakan pemain yang dididik langsung oleh pelatih asal Lampung, Indonesia, Tong Sin Fu.
Memiliki darah China, Tong Sin Fu adalah pria kelahiran Teluk Betung, Lampung pada 13 Maret 1942 silam dan tumbuh besar di Jakarta. Tong muda merupakan seorang pemain bulutangkis yang berbakat dan sudah merajut kariernya sebagai pebulutangkis sejak usia dini dan sempat sukses di level lokal China.
Pada 1986, Tong diminta kembali ke Indonesia. Pulang ke Tanah Air, Tong lebih dikenal dengan nama Fuad Nurhadi. Ia awalnya sempat melatih klub Pelita Jaya milik Aburizal Bakrie.
Tak lama berselang, Tong akhirnya masuk ke dalam jajaran pelatih di Pelatnas Cipayung dan melatih pemain-pemain top seperti Icuk Sugiarto, Alan Budikusuma, Ardy Wiranata, dan Hariyanto Arbi.
Selama masa kepelatihannya di Pelatnas Cipayung, raihan tertinggi Tong adalah sukses mengantarkan Alan meraih medali emas tunggal putra Olimpiade Barcelona 1992. Tong juga sempat menjadi pelatih Hendrawan, lawan yang kelak dikalahkan Ji Xianpeng di final Olimpiade 2000 Sydney.
Kala itu di Olimpiade 2000 sydney, Tong Sin Fu sudah berstatus pelatih tunggal putra China, setelah dirinya kembali ke Negeri Tirai Bambu usai permohonannya menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) ditolak oleh Pemerintah Indonesia.