INDOSPORT.COM - Eks tunggal putra andalan Indonesia, Hendrawan, memiliki pengalaman buruk dengan format pertandingan bulutangkis pendek, yakni saat poin 7x5.
Hendrawan baru-baru ini memberi komentar terkait pernyataan Presiden BWF, Poul Erik Hoyer Larsen terkait rencana mengembalikan sistem poin bulutangkis ke 11 poin mulai tahun depan.
Pria yang saat ini menjabat sebagai pelatih kepala tunggal putra Malaysia itu terlihat lebih mendukung format tersebut. Mengingat, dirinya bersinar saat BWF masih menerapkan format pendek dalam pertandingan bulutangkis.
Kala itu, Hendrawan sempat menduduki peringkat satu tunggal putra dunia. Namun, kekalahan demi kekalahan terlahir sejak sistem pendek digulirkan.
"Format skor pendek adalah penyebab kehancuran karier saya. Saat itu, saya menargetkan gelar dunia saya (di Sevilla, Spanyol, pada 2011), namun kenyataannya justru menjadi bencana," ujar Hendrawan, dilansir dari laman The Star.
"Saya masih ingat betul beratnya perjuangan kala itu. Parahnya, saya tak bisa finis minimal di 8 besar. Alhasil, ranking pun terjun bebas, dari nomor satu dunia menjadi 70!" lanjutnya.
Hendrawan berpendapat bila format 11x5 kembali diterapkan BWF, tentu akan terjadi pergeseran dominasi. Nama-nama baru pun bisa dengan mudah merambat ke posisi puncak.