INDOSPORT.COM – Peblutangkis Italia asal Indonesia, Taufik Hidayat Akbar nyatanya pernah menampilkan aksi memukau selama berkarier di Eropa.
Taufik Hidayat Akbar sendiri pernah menjadi bagian dari atlet Pelatnas Cipayung sejak 2001-2004. Ia pun memutuskan hijrah ke Italia pada 2009 karena tak kunjung mendapat kesempatan di Indonesia.
Taufik Hidayat Akbar pun akhirnya berpindah kewarganegaraan demi membangun karier bulutangkis yang lebih baik di Negeri Pizza tersebut.
Berdasarkan situs resmi BWF, Taufik Hidayat Akbar terakhir kali bertanding dalam ajang Uganda International Championship 2012.
Menariknya, Taufik Hidayat Akbar turun pada dua nomor sekaligus saat mewakili Italia di Uganda International Championship 2012, yakni tunggal putra dan ganda putra.
Saat bertarung sebagai tunggal putra, Taufik Hidayat Akbar nyatanya langsung gugur di babak 32 besar saat berhadapan dengan wakil Austria Michael Lahnsteiner (16-21, 12-21).
Penampilannya pun cukup apik saat bermain di nomor ganda putra. Bersama pebulutangkis asal Indonesia, Wisnu Haryo Putro, ia mampu melangkah hingga babak semifinal.
Sayangnya, Taufik Hidayat/Wisnu Haryo Putro tak mampu melangkah ke babak final usai tumbang dari pasangan Nigeria Ola Fagbemi/Jinkan Ifraimu Bulus (21-10, 20-22, 21-23).
Meski tak memiliki catatan yang fantastis bersama Italia, namun nyatanya Taufik Hidayat pernah mencatatkan prestasi gemilang di Eropa.
Itu terjadi ketika ia mewakili Italia di ajang Belgian International 2009, Finnish International Championship 2008, German Open 2007 dan Swedish International Stockholm 2007.
Namun prestasi yang dimaksud di sini adalah bukan meraih gelar juara di pentas internasional. Namun dirinya mampu menyelesaikan kualifikasi sebagai yang terbaik.
Prestasi apik Taufik Hidayat Akbar pertama kali meraih gelar juara pertamanya di kualifikasi internasional terjadi di German Open 2007. Ia tampil cukup meyakinkan sejak awal putaran.
Dirinya mampu mengalahkan wakil Amerika Serikat Piotr Mazur di babak perempatfinal. Selanjutnya ia menyingkirkan dua wakil Jerman di babak semifinal (Gregory Schneider) dan final (Dieter Domke).
Selanjutnya, ia kembali menjadi yang terbaik di babak kualifikasi Swedish International Stockholm 2007. Ia mampu menyingkirkan Gordon Thomson (Skotlandia) di babak semifinal.
Sedangkan di putaran final babak kualifikasi, Taufik Hidayat Akbar mampu memenangkan pertandingan dengan skor 19-21, 21-12, 21-14 atas Georgi Petrov (Bulgaria).
Pada 2008, ia juga kembali lolos ke Finnish International Championship setelah menjadi yang terbaik di babak kualifikasi. Ia mampu menyingkirkan Sven Eric Kastens (Jerman), Emil Vind (Denmark), dan Wisnu Haryo (Italia).
Pencapaian terakhirnya menjadi yang terbaik di babak kualifikasi terjadi pada ajang Belgian International 2009 silam. Taufik Hidayat Akbar mampu menghajar sejumlah lawan dari Eropa.
Pada babak perempatfinal, dirinya menyingkirkan wakil Bulgaria Blagovest Kisyov (21-13, 21-18), tunggal putra Inggris Nathan Dcruz (21-11, 21-9), dan pebulutangkis Jerman Alexander Roovers (21-12, 21-16).
Meski memukau di babak kualifikasi, sayangnya ia hingga saat ini belum meraih prestasi mentereng. Nama Taufik Hidayat Akbar seolah tenggelam ke permukaan dan tak lagi terdengar kabarnya.