Melihat Pemain Azerbaijan Asal Kendari yang Sering Masuk Final

Rabu, 22 April 2020 10:07 WIB
Editor: Rafif Rahedian
© PBSI
Pebulutangkis atau pemain Azerbaijan asal Kendari Ade Resky Dwicahyo nyatanya memiliki catatan mentereng dengan sering masuk final di turnamen internasional. Copyright: © PBSI
Pebulutangkis atau pemain Azerbaijan asal Kendari Ade Resky Dwicahyo nyatanya memiliki catatan mentereng dengan sering masuk final di turnamen internasional.

INDOSPORT.COM – Pebulutangkis atau pemain Azerbaijan asal Kendari Ade Resky Dwicahyo nyatanya memiliki catatan mentereng dengan sering masuk final di turnamen internasional.

Ade Resky Dwicahyo merupakan pemain kelahiran Kendari, 14 Mei 1998. Ia diketahui sempat membela Timnas Bulutangkis Indonesia di dua turnamen beregu.

Dua ajang tersebut antara lain adalah Kejuaraan Junior Asia dan Kejuaraan Dunia Bulutangkis pada tahun 2016 lalu. Namun Ade Resky Dwicahyo tak banyak membantu tim tanah air.

Pada Kejuaraan Asia Junior 2016, Timnas Bulutangkis Indonesia kalah di perempatfinal dari tim Korea Selatan sehingga tak mendapatkan medali apapun.

Demikian pula di Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2016, Timnas Bulutangkis Indonesia juga gagal meraih medali setelah terhenti di babak perempatfinal.

Dua turnamen tersebut menjadi yang terakhir bagi pebulutangkis Ade Resky Dwicahyo bersama Timnas Bulutangkis Indonesia, karena setelah itu ia memilih membela tim Azerbaijan.

Ia mengaku bahwa alasan memilih Azerbaijan, karena dirinya masih kurang bersang dengan sejumlah bakat muda di Indonesia. Ia pun akhirnya memilih penawaran kontrak dari Azerbaijan.

"Iya pada tahun 2017 pas masih di pelatnas junior, saya juga sambil nyari-nyari channel gitu karna saya merasa kurang bersaing dan agak berat juga," ujarnya kepada INDOSPORT.

"Dan kebetulan di saat yang sama, Mas Jeffer (Rosobin) yang sekarang latih tunggal putra pratama pelatnas menawarkan saya untuk bela Azerbaijan selama 3 tahun. Ya sudah saya setuju," tutupnya.

Ade Resky sendiri memiliki tradisi menembus final, setidaknya sejak 2018 lalu. Terhitung, ia sudah main di final sebanya 19 kali, dengan rincian 13 pada 2018 dan enam kali di 2019.

Pebulutangkis yang masih berusia 21 tahun tersebut berhasil menyelesaikan pertandingan final itu dengan kemenangan sebanyak 13 kali dan enam sisanya kalah.

© Badminton Europe
Ade Resky Dwicahyo, pebulutangkis Indonesia yang membela Azerbaijan. Copyright: Badminton EuropeAde Resky Dwicahyo, pebulutangkis Indonesia yang membela Azerbaijan.

Sekedar informasi tambahan, beberapa gelar juara yang ia persembahkan untuk Azerbaijan tersebut ia torehkan dalam dua nomor, yakni tunggal putra dan ganda putra.

Sejumlah gelar yang ia raih pada 2018 adalah South Africa International, Zambia International, Botswana International, Bahrain International, Egypt International, dan Belarus International.

Sedangkan pada 2019, Ade Resky mampu mempersembahkan gelar untuk Azerbaijan di Cameroon International dan Egypt International.

Namun Ade Resky masih belum bisa menginjakkan kakinya di parta final pada awal 2020 ini. Pencapaian terbaiknya hanya menembus semifinal Uganda International 2020.

Meski begitu, Ade Resky masih berpeluang besar menambahkan jumlah gelar juara dan tradisinya masuk final setelah pandemi virus corona berakhir.

Terlepas dari itu, dirinya mengungkapkan keinginan dirinya untuk kembali membela negara kelahirannya Indonesia. Itu ia ungkapkan saat dihubungi langusng oleh INDOSPORT.

"Rencana habis kontrak ini mau balik ke Indonesia. Ada keinginan untuk kembali bela Merah Putih, karena saya juga masih WNI kan. Paspor juga masih Indonesia," ujarnya kepada INDOSPORT.

Ia bahkan sedang mempertimbangkan masa depannya di Azerbaijan. Mengingat tim TImur Tengah tersebut telah menawarkan perpanjangan kontrak kepada sang pemain.

"Iya, ada omongan mau diperpanjang, tapi saya bilang mau pikir-pikir dulu. Mau balik ke Indonesia, kangen banget soalnya," sambungnya.

Ade Resky terakhir kali tampil di ajang Jamaica International 2020. Saat itu pemain Azerbaijan asal Kendari ini tumbang di perempatfinal dari wakil Jepang Takuma Obayashi (12-21, 12-21).