INDOSPORT. COM - Dua pebulutangkis dunia yang disebut sebagai titisan Lee Chong Wei dan Taufik Hidayat, tampak mengalami perbedaan nasib begitu kontras.
Jagat bulutangkis memang selalu rutin melakukan regenerasi atlet-atlet hebat. Para bakat baru bermunculan dan kerap menimbulkan decak kagum publik internasional.
Proses regenerasi ini ternyata turut pula menyisakan kisah nostalgia. Ada saja pemain hebat baru yang disamakan dengan pebulutangkis legendaris.
Malaysia punya legenda fenomenal di nomor tunggal putra, Lee Chong Wei. Kesuksesan Lee Chong Wei yang kini sudah gantung raket, diyakini banyak pihak akan diteruskan juniornya, Lee Zii Jia.
Sementara Indonesia, memiliki legenda pula dalam sektor tunggal putra, yakni Taufik Hidayat. Kegemilangan Taufik pada masanya silam, beberapa tahun terakhir tampak coba diikuti pebulutangkis India, Srikanth Kidambi.
Menariknya, karier Lee Zii Jia dan Srikanth Kidambi ternyata dihiasi perbedaan nasib yang cukup mencolok. Bagaimana kira-kira perbedaan nasibnya?
Penyebab Disebut Titisan Lee Chong Wei dan Taufik Hidayat
Lee Zii Jia berasal dari negara yang sama seperti Lee Chong Wei. Tak heran bila kemudian Lee Zii Jia mendapat predikat titisan Lee Chong Wei di pentas tunggal putra dunia.
Pebulutangkis Indonesia, Jonatan Christie, bahkan turut mengakui hal tersebut. Jojo pernah menghadapi Zii Jia dalam laga final beregu putra SEA Games 2019, dan menilai sang lawan punya karakter permainan kuat seperti Lee Chong Wei.
"Laga pertama cukup mudah bagi saya. Namun, di gim kedua, Zii Jia membuat saya kewalahan. Saya pikir, kami memainkan laga yang sangat seru dan menegangkan," tutur Jonatan Christie, dilansir dari laman The Star.
"Tidak diragukan lagi, Zii Jia adalah pemain yang handal. Dia merupakan sosol penerus legenda Malaysia, Lee Chong Wei," lanjutnya.
Sementara Srikanth Kidambi, disebut penerus Taufik Hidayat karena unsur pelatih yang dipakainya. Srikanth Kidambi pernah ditangani mantan pelatihnya Taufik Hidayat, Mulyo Handoyo.
Ketika mendapat polesan Mulyo Handoyo, permainan Srikanth Kidambi pun tampak begitu cemerlang. Publik pun sempat berpendapat bahwa Srinkath Kidamdi seakan benar-benar mirip seperti Taufik Hidayat.
Koleksi Gelar
Kiprah Lee Zii Jia ternyata masih jauh dari kata sepadan dengan Lee Chong Wei. Prestasi Lee Zii Jia di nomor tunggal putra belum terlalu banyak.
Lee Zii Jia cuma pernah memenangkan dua kompetisi BWF, yakni Chinese Taipei Open 2018, serta Polish International 2017. Ada pula tambahan medali emas SEA Games 2019 yang dipersembahkannya untuk Malaysia.
Sisanya, Lee Zii Jia belum bisa berbicara banyak. Maklum usia Lee Zii Jia juga masih sangat muda, 22 tahun, dan masih perlu banyak perjalanan panjang.
Sementara titisan Taufik Hidayat, Srikanth Kidambi, soal prestasi terbilang lebih mentereng ketimbang Lee Zii Jia. Soal gelar dari ajang buatan BWF, Srikanth sudah mengoleksi 10 piala.
Paling banyak tercipta pada tahun 2017, yang mana Srikanth Kidambi sukses menjuarai empat ajang BWF Superseries bergengsi. Indonesia Open 2017, Australia Open 2017, Denmark Open 2017, serta French Open 2017, silih berganti dimenangkan Srikanth Kidambi.
Prestasi untuk negaranya, India, Srinkanth Kidambi turut meraih beberapa gelar bergengsi. South Asian Games 2016 ada dua medali emas yang didapat, yakni dari nomor tunggal putra dan beregu putra.
Prestasi serupa diulang Srikanth Kidambi pada South Asian Games 2019 yang meraih medali emas beregu putra. Ada pula gelar juara Gold Coast 2018 yang dipersembahkan Srikanth Kidambi untuk India dari nomor beregu campuran.
Perkembangan Karier
Perbandingan perkembangan karier Lee Zii Jia dan Srikanth Kidambi, mungkin dapat dilihat dari ranking BWF mereka. Lee Zii Jia tampak sedikit lebih baik, menempati urutan 10, meninggalkan Srikanth yang duduk di posisi 14.
Mari lebih detail lagi membedah perkembangan karier mereka sedari tahun 2018 lalu. Siapa kira-kira yang lebih unggul?
Lee Zii Jia pada Januari 2018, masih menduduki peringkat 48 rangking BWF. Artinya, setelah dua tahun berlalu, Lee Zii Jia mampu menaikan posisinya sebanyak 38 tingkat.
Sementara Srikanth, pada Januari 2018, mampu menduduki peringkat tiga BWF. Bahkan pada 12 April 2018, Srikanth berhasil naik ke posisi satu dunia.
Namun lihatlah yang terjadi sekarang, karier Srikanth begitu menurun. Ranking BWF Srikanth saja merosot sampai ke posisi 14, dari yang sebelumnya merajai tunggal putra.