INDOSPORT.COM - Media China soroti keinginan Indonesia lewat PBSI untuk membatalkan penyelenggaraan Indonesia Masters 2020 Super 100 yang mengancam nasib tunggal putra independen Malaysia, Soong Joo Ven.
Media China, Sports Sina diketahui menyoroti keinginan PBSI yang telah membuat usulan ke Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) untuk membatalkan turnamen Indonesia Masters yang termasuk dalam kelas super 100 yang rencananya akan digelar pada 29 September - 4 Oktober 2020 mendatang.
Keinginan PBSI tersebut pastinya akan membuat pebulutangkis Soong Joo Ven yang baru saja dikeluarkan dari Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) pada awal tahun lalu merasa tidak bahagia.
Sebab, hidup sebagai pebulutangkis independen bukanlah hal yang mudah. Terlebih di saat-saat semua turnamen bulutangkis internasional ditangguhkan, sementara kehidupan yang lainnya harus tetap berjalan.
Kendati demikian, Soong Joo Ven mengaku tidak ingin terburu-buru memutuskan segalanya. Ia tetap berusaha berpikir positif dan menjaga kebugarannya.
"Itu jelas bukan waktu terbaik untuk keluar sebagai independen, tapi memang begitu. Pandemi global ini berada di luar kendali saya, yang bisa saya lakukan adalah tetap positif, sehat dan bugar, dan siap untuk kembali ketika sirkuit akhirnya kembali," ujar Joo Ven dikutip dari media The Star.
Terakhir, pebulutangkis Malaysia tersebut menyatakan bahwa dirinya sama sekali tidak memikirkan peringkat dunianya, yang ia hanya pikirkan bahwa semuanya akan tetap berjalan baik ketika dia bermain baik.
"Saya tidak akan terlalu khawatir tentang peringkat dunia. Jika Anda bermain cukup baik dan mendapatkan hasil yang baik, semuanya akan tetap memuaskan," pungkasnya.
Sebelum turnamen ditangguhkan oleh BWF, pebulutangkis Soong Joo Ven sendiri sudah bermain di Malaysia Masters dan Thailand Masters 2020. Namun hasil yang diraih keduanya mengecewakan.