INDOSPORT.COM - Penerapan sport science semakin gencar dilakukan dalam proses pengembangan olahraga di Indonesia.
Termasuk di dunia bulutangkis yang memaksimalkan penerapan ilmu pengetahuan untuk membantu meningkatkan potensi dan prestasi atlet.
Federasi Bulutangkis Dunia bahkan telah memetakan empat komponen sport science. Keempatnya adalah sport medicine, kinesiology, coaching, serta sport engineering.
Namun pelatih bulu tangkis asal Indonesia, Mulyo Handoyo mengungkapkan plus minus penerapan sport science hingga teknologi di olahraga tepok bulu. Salah satunya peran fisioterapis yang memberikan dampak positif dan negatif.
"Jaman dulu kalau cedera atau sakit sedikit ya sudah tetap lanjut. Misalkan ada luka robek atau bagaimana ya diobati sedikit langsung latihan lagi. Jadi para atlet akhirnya terbiasa," kata Mulyo dalam Webinar yang diselenggarakan Pengkot PBSI Solo.
"Sekarang dengan adanya fisioterapis, atlet cedera harus istirahat beberapa hari dan tidak bisa latihan. Tapi itu juga bagian dalam perkembangan olahraga, tentu kita juga mendukung," ujar dia.
Sosok yang menemukan bakat legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat itu tak menampik jika teknologi saat ini berpengaruh besar. Mulyo mencontohkan adanya rekaman pertandingan para pebulu tangkis yang saat ini mudah didapat.
"Tapi banyak orang yang sekadar merekam, tapi tidak melihat secara detail faktor lain, termasuk luar teknis. Padahal itu juga menentukan," tegasnya.
"Bagi saya pribadi, sport science itu bisa meningkatkan kemampuan pemain kita. Tapi ada sebagian kecil akan menghambat kemampuan si pemain sendiri," tambah Mulyo.