Hendrawan Bakal Kembali Latih Malaysia, Sinyal Waspada Indonesia?

Jumat, 15 Mei 2020 21:35 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Badmintonphoto.com
Sinyal waspada harus ditingkatkan lagi oleh sektor tunggal putra Indonesia seandai Hendrawan kembali ditunjuk sebagai pelatih tunggal putra di BAM. Copyright: © Badmintonphoto.com
Sinyal waspada harus ditingkatkan lagi oleh sektor tunggal putra Indonesia seandai Hendrawan kembali ditunjuk sebagai pelatih tunggal putra di BAM.

INDOSPORT.COM - Sinyal waspada harus ditingkatkan lagi oleh sektor tunggal putra Indonesia seandai Hendrawan kembali ditunjuk sebagai pelatih tunggal putra di Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM).

Dilansir dari situs Bharian, BAM diketahui sedang berupaya menyatukan kembali Hendrawan dan Tey Seu Bock untuk memandu tunggal putra Malaysia larema duet mereka berhasil mengantarkan Lee Chong Wei meraih medali perak Olimpiade Rio 2016 silam.

Baik Hendrawan dan Tey Seu Bock sendiri saat ini masih berstatus sebagai pelatih kepala di sektor tunggal putra dan putri Timnas Bulutangkis Malaysia.

Tetapi dalam restrukturisasi yang akan dilakukan oleh BAM bulan Juni mendatang, Hendrawan dan Tey Seu Bock sangat besar kemungkinan untuk kembali dipersatukan.

Sebab, posisi Tey Seu Bock di pelatih kepala tunggal putri Malaysia akan diganikan oleh eks asisten Indra Wijaya yang nantinya akan dibantu langsung oleh Loh Wei Sheng.

Duet Hendrawan dan Tey Seu Bock diharapkan bisa mempercepat peningkatan performa Lee Zii Jia yang disiapkan untuk Olimpiade Tokyo 2020 yang akan digelar pada 2021 mendatang.

Jika Hendrawan dan Tey Seu Bock berhasil disatukan oleh BAM maka tentunya ini menjadi sinyal bahaya untuk sektor tunggal putra Indonesia. Mengingat apa yang terjadi di final Badminton Asia Team Championships dan All England 2020 lalu.

Masih sangat melekat dalam ingatan kita, ketika Jonatan Christie tidak berdaya menghadapi anak asuh Hendrawan yakni Cheam June Wei dan Lee Zii Jia di masing-masing pertemuan mereka di final Badminton Asia Team Championships dan All England 2020.

Tentu saja, jika tunggal putra Indonesia tidak segera memperbaiki kualitas, bukan tidak mungkin anak asuh Hendrawan nanti menjadi salah satu ancaman besar di Olimpiade Tokyo 2020 pada tahun 2021 mendatang.

Maka dari itu, Anthony Sinisuka Ginting dan kolega diharapkan bisa lebih giat lagi dan meminimalisir hal-hal yang tidak perlu seperti kalah di babak awal oleh pemain yang tidak sepadan dan lain sebagainya demi menjaga kualitas tunggal putra Indonesia.