INDOSPORT.COM – Mantan rekan tandem Hendra Setiawan asal Malaysia, Tan Boon Heong, mengungkapkan bahwa akademi bulutangkis yang dirintisnya tengah mengalami kesulitan keuangan lantaran pandemi virus corona yang melanda Negeri Jiran.
Tan Boon Heong, mantan pemain ganda putra terbaik dunia, mendirikan Akademi TBH pada April lalu. Akademi itu memiliki enam pusat pelatihan di Lembah Klang dengan tiga pelatih utama.
Akademi tersebut juga telah menampung 200 atlet bulutangkis, di mana sebagian besar dari kelompok usia di bawah 15 tahun.
Sayang sekali, akademi itu harus menghentikan operasionalnya karena kebijakan pemerintah yang memberlakukan Movement Control Order (MCO) sejak 18 Maret.
Hal ini menyebabkan akademi tidak berfungsi dengan baik. Beberapa pemain asing pun gagal bergabung. Akibatnya, kondisi keuangan akademi jadi tak menentu dan terancam di ambang krisis.
Namun, pria yang mencapai final Australian Open Superseries dan semifinal China Masters 2017 bersama ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan, itu tidak menyerah. Pandemi virus corona yang melanda justru membuat makin tertantang membalikkan keadaan.
“Ini (Akademi) sangat kesulitan secara finansial. Namun, saya masih memiliki tabungan untuk memenuhi kebutuhan pelatih utama saya. Saya akan memastikan Akademi TBH bisa melewati masa-masa sulit ini,” kata Tan Boon Heong dilansir dari News Straits Times.
“Tujuan utama saya menghasilkan juara bulutangkis, bukan menghasilkan keuntungan besar. Covid1-19 membuat saya tertantang, tetapi saya belum menyerah,” lanjut pria 33 tahun itu.
Sosok Tan Boon Heong pernah menggemparkan bulutangkis Indonesia setelah dia dipasangkan dengan Hendra Setiawan pada 2016 silam. Kala itu, Hendra Setiawan baru saja keluar dari Pelatnas Cipayung dan menjadi pebulutangkis independen.
Sepanjang 2017, Tan dan pemain senior Indonesia itu menjalin kerja sama dan bermain sebagai ganda putra independen. Keduanya tampil dalam 18 turnamen dan sempat mencapai final Australian Open Superseries dan semifinal China Masters 2017.
Satu tahun berpasangan, keduanya harus mengakhir kerja sama sebagai pasangan yang berada di peringkat 21 dunia. Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) kemudian merekrut Hendra untuk kembali ke pelatnas dan membantu demi memperkuat sektor ganda putra menjelang Piala Thomas 2018.
Hendra pun dimainkan pada kualifikasi Piala Thomas dalam ajang Kejuaraan Beregu Asia 2018. Hendra berhasil memimpin skuad Merah-putih menjuarai turnamen itu.