INDOSPORT.COM - Resmi memutuskan gantung raket, PBSI membeberkan bagaimana sifat asli dari sosok Tontowi Ahmad selama masih menjadi bagian dari pelatnas Cipayung.
Tontowi Ahmad diketahui telah mengumumkan secara resmi melalui akun media sosial pribadi miliknya bahwa dirinya mengambil keputusan untuk gantung raket alias pensiun pada Senin (18/05/20) hari ini.
Tidak hanya mengumumkan melalui media sosial pribadi miliknya, Tontowi Ahmad pun menyampaikan surat pengunduran dirinya dari pelatnas kepada PBSI per hari ini.
"Tontowi telah mengajukan surat pengunduran diri per hari ini. PBSI mengucapkan terima kasih kepada Tontowi yang sudah berjuang dan berkontribusi dengan membawa banyak gelar juara dan mengharumkan nama bangsa Indonesia," ujar Sekjend PBSI Achmad Budiharto dikutip dari media Badmintonindonesia.org.
Dituturkan lebih lanjut oleh Achmad Budiharto, pencapaian medali emas Olimpiade Rio 2016 dari Tontowi Ahmad merupakan jasa yang sangat diharga oleh PBSI setelah di Olimpiade London 2012, sektor bulutangkis gagal menyumbang emas untuk Indonesia.
"Puncak prestasi Tontowi adalah di Olimpiade Rio 2016. Setelah di Olimpiade London 2012 kita gagal menyumbang medali dari bulutangkis, di tahun 2016 bersama Liliyana, Tontowi berhasil mempersembahkan medali emas. Itu adalah jasa yang sangat dihargai oleh PBSI dan seluruh bangsa Indonesia," lanjutnya.
Terakhir, Sekjend PBSI juga membeberkan bagaimana sifat asli dari seorang Tontowi Ahmad sebagai seorang pemain. Menurutnya, atlet yang sukses mencetak hattrick di All England 2012, 2013 dan 2014 tersebut merupakan sosok panutan.
"Tontowi adalah seorang pekerja keras, tekun, tidak pernah mengenal lelah, terutama kalau dia sedang dapat tantangan. Saya kira ini bisa menjadi contoh teladan bagi atlet-atlet muda, kerja keras dan disiplinnya patut dicontoh," pungkasnya.
Dengan keputusan Tontowi Ahmad untuk pensiun dari dunia bulutangkis, maka secara otomatis sosok Praveen Jordan kini harus bersiap menjadi sosok panutan di pelatnas PBSI.