INDOSPORT.COM - Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) angkat suara mengenai 'larangan' pelatih bulutangkis asal Indonesia, yakni Flandy Limpele untuk melatih ganda putra Malaysia.
Resmi menunjuk Flandy Limpele sebagai Kepala pelatih ganda putra Malaysia pada Minggu (17/05/20) lalu, BAM harus tersendat dengan peraturan pemerintah Negeri Jiran yang masih memberlakukan larangan terhadap orang asing untuk masuk.
Padahal, 16 pebulutangkis Malaysia akan memulai sesi latihan perdananya demi mempersiapkan diri untuk Olimpiade Tokyo 2020 yang akan digelar pada 23 Juli - 9 Agustus 2021 mendatang.
"Direktur pelatih kami (Wong) Choong Hann dan lima pelatih kepala yang ada - mereka berenam akan menangani fase pertama dimulainya kembali pelatihan yang melibatkan 16 pemain," ujar Sekjend BAM, Kenny Goh, dilansir dari media The Star.
Lebih lanjut lagi Sekjend BAM tersebut juga mengaku tidak begitu yakin jika Flandy Limpele dan Chan Chong Ming bisa segera memulai peran baru mereka karena tersendat dengan peraturan pemerintah.
"Karena kami tidak yakin kapan Flandy dan Chong Ming akan dapat memulai, struktur saat ini akan tetap sampai, diharapkan pada 15 Juni," lanjutnya.
Terakhir, akibat peraturan dari pemerintah Malaysia yang ketat, Sekjend BAM tersebut mengaku saat ini mereka hanya bisa menyusun rencananya saja, sisanya mereka akan melihat bagaimana keputusan pemerintah.
"Itu juga ketika kami berencana untuk membawa batch kedua pemain kami untuk memulai persiapan kami untuk Piala Thomas dan Final Piala Uber," tambahnya.
"Itulah yang kami rencanakan dan itu bisa berubah. Kami hanya bisa melakukan banyak hal dan melihat apa yang terjadi setelah 9 Juni," pungkasnya.
Flandy Limpele dalam mengemban tugasnya akan dibantu langsung oleh dua asisten pelatih Rozman Razak dan Hoon Thien How di sektor ganda putra Malaysia.