INDOSPORT.COM - Eks ganda putra Indonesia, Rexy Mainaky bagikan kenangan mencekam perjuangan Tim Merah Putih di Piala Thomas 1998.
Rexy Mainaky bersama partnernya, Ricky Subagja dikenal sebagai raja ganda putra Indonesia sebelum Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya.
Mantan pelatih tim bulutangkis Thailand itu turut berkontribusi dalam peraihan lima trofi Piala Thomas (1994, 1996, 1998, 2000, 2002).
Dilansir dari laman BWF, Rexy Mainaky memiliki kenangan yang tak terlupakan di ajang Piala Thomas 1998, yang digelar di Hong Kong.
Tak hanya perjuangan di lapangan, Rexy dan rekan-rekannya dilanda kegelisahan, mengingat saat itu terjadi demonstrasi besar-besaran, yang menuntut rezim orde baru Soeharto segera digulingkan.
Pembakaran gedung, kekerasan etnis, juga terjadi di masa itu, tepatnya Mei 1998. Kegelisahan semakin bertambah karena istri Rexy sedang mengandung. Tim bulutangkis Indonesia pun sempat berencana mundur dari Piala Thomas 1998.
Namun, ketua PBSI saat itu, Agus Wirahadikusuma, meyakinkan tim untuk tetap tampil di Piala Thomas demi menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang kuat.
Rexy juga menuturkan bahwa Agus Wirahadikusuma menjami keselamatan dan keamanan keluarga para atlet.
Sepulangnya dari Hong Kong, tim bulutangkis bisa menyambut para penggemar lantaran kondisi sudah aman setelah Soeharto mundur dari jabatannya, lalu digantikan BJ Habibie.