INDOSPORT.COM - Jika di nomor tunggal putra legenda dunia ada persaingan prestasi dan sengitnya pertarungan empat pebulutangkis yakni Taufik Hidayat, Lin Dan, Lee Chong Wei, dan Peter Gade, di nomor ganda putra juga tidak kalah menarik. Sektor ini memiliki pasangan-pasangan yang membuat mereka terus dibandingkan dan dikenang.
Ya, agak berbeda dengan era saat ini, keempat ganda di masa lalu itu pernah secara bergantian menempati ranking satu dunia dan bersaing memperebutkan gelar bergengsi di dunia.
Catatan sejarah mereka pun, begitu menarik untuk dibahas. Dalam kurun waktu sejak sekitar tahun 2008 hingga 2012, keempat pasangan ini mampu menghibur para pencinta bulutangkis dunia dengan penampilan-penampilan yang memukau. Dan kadang kerap diperbincangkan siapa yang terbaik di antara mereka.
Namun semua hilang seiringnya waktu. Ada yang berpisah dan berprestasi dengan pasangan barunya, pensiun, hingga ada yang meninggal dunia.
Siapa saja mereka, berikut ulasannya:
1. Koo Kien Keat/Tan Boon Heong
Legenda ganda putra Malaysia ini, merupakan salah satu ganda yang ditakuti lawan-lawannya. Dipasangkan sejak 2005, pasangan ini langsung menggebrak dunia dengan torehan medali emas Asian Games 2006. Di tahun berikutnya ganda ini melejit menjadi pasangan ranking nomor satu dunia dan meraih title All England 2007.
Sempat juga dipoles oleh pelatih asal Indonesia, Rexy Mainaky, Koo/Tan hampir mempertahankan gelar juara Aian Games 2010. Namun di laga puncak, keduanya ditaklukkan oleh ganda Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan.
Begitu pula pada kejuaraan Dunia 2010, Gelar yang di depan mata harus sirna karena harus mengakui keunggulan ganda China Cai Yun/Fu Haifeng di final.
Keduanya mulai mendapat kritik tajam usai gagal di Olimpiade London 2012. Banyak pihak menyebut mereka sudah tidak mampu berprestasi dan tidak ada lagi yang bisa diharapkan dari keduanya.
2. Markis Kido/Hendra Setiawan
Di antara big four legends ganda putra, tampaknya ganda putra Indonesia, Markis Kido/Hendra Setiawan memiliki catatan raihan prestasi yang lebih mentereng.
Bagaimana tidak, Juara Dunia 2007, Emas Olimpiade 2008, Asian Games 2010, berturut-turut mampu digondol legenda tanah air tersebut.
Di Olimpiade Beijing 2008, Kido/Hendra mengalahkan Cai Yun/Fu Haifeng di final. Begitu juga pada Asian Games 2010, yang dikalahkan keduanya masih dari lingkupan big four legends yaitu Koo Kien Keat/Tan Boon Heong.
Namun beda dengan Kido, Hendra diketahui masih aktif bermain hingga kini. Berpasangan dengan Mohammad Ahsan sejak 2012, Hendra masih bisa berprestasi bersaing dengan ganda-ganda muda milenial saat ini.
3. Cai Yun/Fu Haifeng
Untuk pasangan ini juga merupakan mantan ganda terkuat dunia dan ranking nomor satu dunia. Saling mengalahkan dengan ganda-ganda di lingkaran big four, Cai Yun/Fu Haifeng cukup ditakuti oleh lawan mereka.
Sebelum itu, keduanya juga sudah terlebih dahulu mencicipi era sebelumnya di zaman masih ada ganda macam Tony Gunawan/Candra Wijaya. Tahun 2006 mereka sudah meraih gelar Juara Dunia dan mempertahankannya pada tahun 2010.
Kalah di final Olimpiade Beijing 2008 oleh Kido/Hendra, empat tahun berselang keduanya berhasil meraih prestasi tertinggi di Olimpide London 2012.
Mengalami pasang surut prestasi setelahnya, Cai/Fu akhirnya berpisah seiring Cai Yun yang memutuskan pensiun tahun 2016. Namun menariknya, Fu Haifeng yang masih tetap bermain malah mampu meraih medali emas keduanya bersama Zhang Nan di Rio 2016.
4. Lee Yong-dae/Jung Jae-sung
Nama terakhir adalah ganda asal Korsel Lee Yong-dae/Jung Jae-sung. Berbeda dengan ketiga pesaing mereka di atas, meski ganda ini sangat kuat, Lee/Jung selalu apes dalam perebutan torehan gelar.
Keduanya diketahui, selalu menelan kekalahan pahit sebelum menuju prestasi puncak. Lee/Jung tercatat hanya mampu sekali meraih medali emas yakni Kejuaraan Asia 2008 di Malaysia. Selebihnya, keduanya hanya mendapat perunggu (Asian Games 2006), perak (Kejuaran Dunia 2009), perunggu (Olimpiade 2012).
Beruntung, gagal bersama Jung Jae-sung, Lee Yong-dae pernah merasakan meraih medali emas Olimpiade 2008 nomer ganda campuran bersama Lee Hyo Jung. Ketika itu, Yong-dae muda mengandaskan pasangan Indonesia, Nova Widyanto/Liliyana Natsir di final.
Lee Yong-dae saat ini masih aktif bermain (sempat menyatakan pensiun). Namun Jung Jae-sung dikabarkan sudah meninggal dunia akibat serangan jantung Maret 2018 lalu di usai 35 tahun.