INDOSPORT.COM - Ketangguhan di sektor ganda putra bulutangkis Indonesia merupakan salah satu amunisi yang paling diandalakan untuk merebut prestasi di ajang bergengsi, salah satunya Chandra Wijaya/Tony Gunawan.
Hal inilah yang tampak dalam perjuangan pasukan Merah Putih dalam Olimpiade tahun 2000 di Sidney, Australia, saat Chandra Wijaya/Tony Gunawan berhasil mendapatkan medali emas.
Empat tahun sebelum Chandra Wijaya dan Tony Gunawan, pasangan Ricky Soebagja/Rexy Mainaky juga mendapatkan medali emas di Olimpiade Atlanta tahun 1996.
Sempat menjadi pilar utama dalam turnamen sebelumnya, Chandra/Tony akhirnya sukses merengkuh puncak prestasinya di arena The Dome and Exhibition Complex, Sydney, Australia pada 21 September 2000 silam.
Candra yang sebelumnya berpasangan dengan sigit Budiarto, harus berganti patner di ajang ini bersama Tony Gunawan. Kendati demikian, duo ini tetap menjadi ujung tombak Indonesia untuk membidik medali emas.
Dengan bersamaan tunggal putra, Hendrawan dan ganda campuran, Trikus Haryanto/Minarti Timur yang juga tengah dalam kondisi terbaiknya saat itu.
Usai melewati dua kali hadangan sengit ganda asal Korea Selatan di Semifinal dan final, Chandra/Tony akhirnya sukses mempersembahkan medali emas Olimpiade satu-satunya untuk kontingen Indonesia.
Medali tersebut mereka dapatkan setelah mengalahkan Lee Dong Soo/Yoo Yong Sung dengan rubber set, 15-10, 9-15, dan 15-7. Hasil ini tentunya sangat berkesan bagi pasangan Chandra dan Tony.
Sedangkan Hendrawan dan Trikus Haryanto/Minarti Timur harus puas dengan raihan medali perak setelah di partai puncak taklut dari para wakil China. Hendrawan tunduk dari Ji Xinpeng, sedangkan Trikus/Minarti mengakui ketangguhan Zhang Jun/Gao Ling.
Memang pada tahun tersebut, China menjadi pesaing terberat bagi Indonesia, pasalnya selain tunggal putra dan ganda campuran, mereka juga berjaya dengan total merebut empat medali emas yang juga disumbang dari tunggal putri dan ganda putri.